Autor: Yunye
Rating: PG-17
Genre: romance, AU, comedy
Length: chapter
Main cast:
-
Lee
Jungshin (CNBLUE)
-
Kwon
Mina (AOA)
-
Choi
Jonghoon (FTISLAND)
-
Kim
Seolhyun (AOA)
Other Cast:
-
Kwon
Kwangjin (N.FLYING)
-
Lee
Jonghyun (CNBLUE)
-
Jung
Yonghwa (CNBLUE)
-
Lee
Jaejin (FTISLAND)
-
Shin
Hyejeong (AOA)
-
Seo
Yuna (AOA)
-
Park
Choa (AOA)
-
Kang
Minhyuk (CNBLUE)
Disclaimer: sebenernya terinspirasi sama pasangan koplak di tempation drama /? siapa lagi kalo bukan Na Hong-gyu sama Yoo Sejin '-'. dan beberapa drama yang nggak bisa di sebutkan sangki banyaknya inspirasinya '-'/ sisanya si hanya khyalan-khayalan saya aja si huahaha Xp
Note: akhirnya yunye balik lagi /? ciee /? habis ada some email bilang kapan aku nulis ff lagi? ini buat pembaca blog setiaku yang suka hiburan taraa /? huahaha :3 tenang kok sekarang ffnya nggak akan bikin kalian mewek-mewek kaya baca can't forget the first /? ff kali ini sedikit santai '-' gimana ceritanya silakan kalian simak oke :3
Mina pun sampai di bandara Incheon,
perjalan liburannya dari Jepang selama sebulan sudah berakhir. Setelah menghabiskan
waktu bersama harabeoji dan halemoninya
di Jepang. Mina pun sempat marah dengan appanya karena dia sama sekali tidak
mau pulang dari Jepang sebenarnya.
Suasana terminal kedatangan internasional
begitu pada merayap hari ini, di tambah lagi, susana dalam rangka libur natal
dan tahun baru masih begitu terlihat. Sembari tubuh munggilnya terbalut sweeter
tebal bermotif Hello Kitty yang di padukan dengan celana jeans berwarna biru
gelap juga sepatu boots berwarna merah dan ia pun asik memainkan ponselnya
sembari tangan kananya menyeret koper besar yang ia bawa sendirian dan tangan
kirinya sibuk memaikan poselnya di kanan kirinya pun tergantung sebuah kantung
belanjaan yang ia bawa dari jepang untuk oppa, appa dan eommanya di rumah junga
beberpa teman dekat Mina.
“Aish! Kwangjin oppa eodiya?!” gerutunya
sembari memandangin ponselnya “Ayolah, angakat telfonku!”
Dari sisi yang berbeda, Jungshin pun
tiba di bandara dengan santai dan nampak ogah-ogahan. Setelah sekian lama ia
pergi diasingkan oleh appanya sendiri kini appanya pun memohon padanya untuk
kembali ke korea dari tempat pengasingnya di Jepang bersama pamannya .
Lalu Jungshin pun terduduk di sebuah
kursi sembari asik memasang sebuah earphone
di kedua telingnya. Ia pun nampa asik sendiri dengan dunianya. Sejujurnya,
ia sangat merindukan bermain band bersama teman-teman masa kecilnya Jung
Yonghwa, Kang Minhyuk dan kakak laki-lakinya Lee Jonghyun yang begitu appanya
banggakan dan cintai bahkan appanya lebih mencintai Jonghyun ketimbang dirinya
segala hal yang appanya berikan sangat
untuk Jonghyun berbanding jauh dengan apa yang ia dapatkan dari appanya.
Bahkan, karena ia menolak menuruti
perintah appanya yang menyuruhnya berhenti bermain band ia pun mendapat hukuman
diasingkan setelah lulus SMA. Ini sungguh tak adil untuk Jungshin. Terkadang jungshin
sering menaruh iri dengan hyung-nya itu bahkan terkadang ia menaru dendam dan
sedikit benci dengan hyung-nya itu, namun eommanya sering mengatakan biar
bagaimana pun Jonghyun adalah kakak laki-lakinya ia tidak boleh membenci Jonghyun.
Mina pun nampak kesal menunggu
jemputan dari oppa-nya sesekali ia mengerang mendesah kuat bahakan ia
mengacak-ngacak rambutnya kesal karena sudah puluhan kali ia menelfon oppanya
itu namun tidak ada satu pun panggilan yang di jawabnya
“Aish, Jin oppa begitu menyebalkan!
Awas lihat saja nanti akan aku adukan dengan appa setelah pulang nanti” desisi
Mina “Kenapa ratusan Kakoktalk, sms dan telfonku tidak sama sekali kau jawab
oppa! kebiasaanmu kenapa tidak pernah
hilang”
Lalu pun Mina duduk disamping seorang
pria berambut hitam berantakan, tubuh pria itu tinggi layaknya seorang foto
model, bahkan lebih tinggi dari oppanya. Kulit pria ini terlihat agak
kecoklatan dan tubuhnya hanya di balut dengan jaket berwarna putih dan dipaduhkan
dengan celana jeans berwarna abu-abu juga sepatu kanvas berwarna senada dengan
celana jeans pria itu. pria itu tidak menyadari keberadaan Mina. Ia begitu asik
dengan ponselnya.
Mina pun menghela nafas panjang
sembari melirik kearah pria yang ada disampingnya sedikit, pria ini nampak
seperti bradalan atau jangan-jangan dia seorang gangester? Ia nampak misterius
dan berantakan. Bahkan, Mina pun tidak bisa melihat wajahnya karena wajah pria
ini di tutupi masker dan sebuah kacamata hitam yang bermerek dan kelihatan
sangat mahal.
Jungshin pun merasa seperti sedang di
perhatikan dengan seseorangh di sampingnya, ia sedikit merasa risih melihat
seorang gadis mungil berambut cokelat muda dan tergerai panjang.
“Ada apa nona?” tanya jungshin kesal
karena ulah gadis ini “Kenapa kau memperhatikanku dari tadi?”
Lalu gadis ini nampak salah tingkah
dan buru-buru memainkan poselnya “Maaf “
“Jangan mengangguku!” perintah
Jungshin “Urus saja urusanmu sendiri dasar gadis aneh!”
Dan Jungshin pun kembali asik
memainkan ponselnya kembali. Lalu ia tersadar, ia membawa sebuah bungkusan
oleh-oleh dari Jepang yan terletak di samping tempat duduknya. Mukin bungksan
itu adalah pembatas untuk Jungshin dan gadis mungil ini. Oleh-oleh dari jepang ini akan di berikan
untuk pujahan hatinya sejak kecil dulu ya, Kim Seolhyun. Teman pertamanya saat
ia masih di duduk di bangku sekolah dasar dan mukin teman satu-satunya saat
itu.
Jungshin begitu pemalu saat ia masih
kecil, bahkan banyak anak seusianya dulu sering meledeknya pria lemah. Dan Seolhyun
sering membelanya dari olokan-olokan anak-anak nakal bahkan jonghyun yang
notabenya kakaknya sendiri pun tidak pernah membelanya di hadapan anak-anak
nakal yang mengolok-oloknya.
“JIN OPPA!” teriak gadis di sampingnya
dan membuyarkan lamunan Jungshin tentang Seolhyun
“Aish” erang Jungshin “Nona, kau
mengerti bahasa korea tidak si? Kenapa kau memgangguku lagi? Ha?”
“Memang aku berbuat apa?” tanya gadis
itu sengit “Aku tidak berbuat apa-apa! dan aku tidak berbuat jahat denganmu,
tuan”
“Kau ini seperti orang kampungan
tahu!” cibir Jungshin “Tadi kau memperhatikanku, lalu sekarang kau sekarang
berteriak seperti orang gila disampingku?”
“Apa? kau bilang aku kampungan?” gadis
itu berdiri dari kursinya “Dengarnya tuan, kau ini yang kampungan! Aku tidak
berbuat apa-apa dan siapa yang memperhatikanmu? Siapa yang berteriak-teriak
seperti orang gila? Aku masih waras!”
“Gadis aneh!” desisi Jungshin. Lalu
gadis itu pergi mengambil bungkusan yang di letakan di samping tempat duduknya.
“HEY NONA TUNGGU!” teriak Jungshin
melihat gadis mungil itu pergi dari sampingnya. Dan gadis itu pun mengabaikan
teriakan Jungshin dan terus berjalan dan menghilang di balik kerumuan
orang-orang di terminal ini
“Sial!” umpat Jungshin kesal “Baru
kali ini aku melihat gadis aneh dan menyebalkan seperti gadis itu. dia itu
manusia apa hantu si?”
--
mbk kuliah di IPB
BalasHapusmbk kuliah di IPB
BalasHapus