Dan
akhirnya aku pulang juga dari tempat menyebalakan itu. Ketiak aku melihan jam
tanganku aku hanya bisa terdiam
Jam 9 malam hampir seharian aku
disana? Batinku
Ketika
aku naik mobil aku baru tersadar ponselku mati ya tuhan pasti falco sibuk deh
atau dia panik gak aku kasih kabar seharian? Atau mukin eriko mulai pusing
menanti kabar dariku
Semacam
aku mempermainakan perasaan mereka
Sesampainya
aku dirumah aku langsung masuk kedalam kamar dan menganbil chageran ponselku
aku sangat kanget karena ketika aku menyalakan ponselku inbox pesanku penuh
dengan pesan dari falco dan eriko
Dan
ponselku berdering tanda ada panggilan masuk dari falco
“halo”
sahutku
“ayumi
kamu kemana aja?”
“maaf
aku gak bisa ngasih kabar ponselku mati tadi lupa bawa chager”
“oh..
ku pikir kamu kenapa-kenapa”
Lalu
tiba- tiba aku bersin
“ayumi
kamu sakit?” tanya falco was-was
“he?
Nggak aku sehat” suaraku mulai serak
“apanya
yang sehat kamu lagi flu ya?”
“iya
ni hahaha kemarin kehujanan” jawabku sambil tertawa
“ih
yumi kamu ya aduhhhhhhhhh”
“maaf,
aku kemarin kehujanan habis aku lupa bawa payung”
“kamu
ya yumi nakal banget si cepatan minum obat sana”
“iya
niichan iya. Bentar lagi ya~” jawabku
“yaudah
kamu istirahat gih”
“eh
btw besok mau ketemuan” aku mengalikah topik pembicaraan
“ah
kapan-kapan aja mi, kamu lagi sakit juga”
“oh
oke” jawabku sedikit kecewa
“yaudah
mi kamu istirahat dulu gih dadah
“dadah”
Falco
memutuskan telponnya
--
Aku
pun terbangun tengah malam. Sekitar jam 2 pagi aku terbagun dari tidurku. Aku
pun keluar dari kamar dan melihat keadaan diluar kamarku. Aku masih menggunakan
baju dan sepatu kets yang ku pakai dari pagi
Ruang
tamu pun gelap, seisi rumah gelap kecuali dapur. Aku tak tahu harus melakukan
apa malam ini. Aku pun menyalakan lampu ruang tamu dan terduduk di sofa smbil
memandang langit-lagit
Yang
ada di dalam pikiranku saat ini adalah aku harus menyadari perasaanku. Aku
merasa aku tersesat, tersesat di balik cinta. Apa yang harus ku lakukan? Aku
tak tahu siapa yang aku cintai saat ini?
Falco
seorang sahabat yang baru 3 bulan aku mengenalnya dan ia mencintai fani
sahabatku? Atau eriko? Seorang yang selalu ada dimana aku membutukannya ia ada
dimana aku harus bersandar dan ia orang yang mengisi hatiku selama tujuh tahun
ini.
Tapi,
falco itu baik ia juga selalu ada untukku bahkan ia selalu baik kepadaku
senyumannya membuat lulutku lunglai walau aku sempat membencinya tapi
Eriko
itu adalah cinta pertamaku, ia selalu membuat hari-hariku indah dengan tawanya
yang khas, tatapan mata cokelatnya selalu membuat jantungku berdetak tak
beraturan.
Oh
tuhan kenapa disaat aku bisa melupakan eriko ia kembali untuku? Ia kembali
membawa jutaan cintanya untuku. Dan di satu sisi aku tak bisa menolak pesona
seorang falco aku tahu ia mencintai fani tapi apa aku salah aku memiliki
sedikit rasa untuknya?
Oh
tuhan kenapa engkau beri pilihan ini
--
Aku
pun tertidur diruang tamu. Sekitar jam 5 pagi mbok ijah membangunkan ku yang
tertidur disofa semalaman. Ia nampak bingung melihat wajahku yang lumanya
pucat, mata memerah dan bengkak. Aku pun terpakasa bilang bahwah aku hanya
sakit dan mbok ijah tidak percaya dan iya terus bertanya denganku aku kenapa ia
sangat khawatir denganku
Aku
tak pernah bisa berbohong dengan mbok ijah, ia mengasuhku sejak aku bayi ia
seperti ibuku aku benar-benar tak bisa berbohong dihadapanya dan ibu.
“non
anda memiliki masalah?” tanya mbok ijah
Aku
meangguk
“masalah
apa non? Cerita lah sama mbok, mbok akan coba bantu”
Aku
menggeleng
“non
ayu, mbok tahu anda pasti ada masalah ayo lah cerita degan mbok” bujuk mbok
ijah
Aku
pun langsung memeluknya dan menangis
Aku
pun tetap tak bisa berbicara. Hatiku terasa tercabik-cabik ingatanku seperti
kembali kemasa lalu kembali mengenang indahnya cinta masa lalu bersama eriko.
Cinta yang tak tahu apa-apa cinta yang polos sepolos umur kami saat itu namun
kepolosan cinta itu justru membuatku sakit.
--
Aku
pun masuk kedalam kamar dan kembali berbaring di tempat tidurku daan menatap
langit-langit kamarku.
Eriko
kenapa kamu kembali muncul dihidupku? Kenapa kamu kembali lagi? Kenapa disaat
aku bisa melupakanmu kamu datang kembali?
Falco
kenapa kamu membuatku merasakan sesuatu yang berbeda saat aku bersamamu?
Oh
tuhan ini gila aku ingin semuanya cepat berakhir aku ingin terbebas dari
semuanya aku ingin hidup normal
Dan
deringan poselku
Eriko menelfonku? Batinku
Ku
angkat telfonku
“halo?”
“yumi,
nanti jadi kan? Kamu mau ketemu sama aku?” sahutnya
“mm.....”
“jadi
gak yumi? Apa kapan-kapan aja?”
“mm....
yaudah ayo deh rik, jam berapa?”
“seperti
janjiku kemarin sayang” jawab eriko
“sayang?”
“eh
nggak maaf maaf” eriko meminta maaf kepadaku
“nggak
papa aku udah mulai terbiasa”
“jadi
kamu gak marah aku panggil sayang? Kita kan bukan pacaran”tanyanya
“apa
pun yang membuatmu nyaman aku senang riko”
“terimakasih
kamu izini aku buat itu”
Lalu
kami terdiam
“ayumi”
seru eriko
“iya?”
“ah,
nggak jadi sampe ketemu nanti ya yumi sayang” lalu eriko memutuskan telponnya
Aku
pun hanya bisa teduduk lemas di atas tempat tidur
Tuhanku,
aku tak bisa seperti ini lagi perasaanku tak bisa ku bohongi perasaanku lagi.
Apa aku harus berbohong apa aku harus terus mengunakan topeng senyum palsuku?
Apa kau terus berbohong berkata “aku gak papa” apa itu?
--
Jam
tanganku menunjukan waktu pukul setngah sepuluh pagi. Aku pun langsung pergi
pamit kepada ibuku. Aku bilang dengannya aku kan pergi bersama iyarin. Untung
ibuku mudah percaya jadi aku di beri izin pergi dengannya.
Taman
kenangan itu kembali ku datangi taman yang sering ku kunjungi dulu. Aku pun
langsung mengambil tempat ayunan favoriteku dulu
Lagit
pagi ini indah, cahaya matahari pun bersinar terang menghangatkan suasana.
Angin sepoi-sepoi pun bertiup membuat rambutku berkibas
Rasanya
aku ingin hari ini tak cepat berlalu aku ingin waktu berhenti sejenak aku masih
ingin menikmati hari ini
Eriko
pun datang tepat jam sepuluh pagi sesuai janjinya memang ia selalu tepat waktu.
Ia datang dengan bermandi keringat hingga kemeja putihnya napak usang lalu ia
tersenyum seperti biasa kepadaku
“hai
lama ya” sapanya
“nggak
aku baru datang kok rik” jawabku
“pagi
ini cerah ya” ia mengalikan pembicaraan
“ah,
iya cerah sangat cerah aku suka cahaya matahari pagi ini indah bersinar
seolah-olah ia tersenyum” jawabku
“kamu
tau gak ayumi” eriko pun mengelus rambutku “matahari itu seperti kamu, senyum
kamu itu adalah senyum yang indah dipagi hari seperti matahari itu”
Pipiku
merah padam ketika eriko mengatakan itu
“ah,
aku suku dengan rona pipimu hari ini, pink di kulit pucatmu” pujinya lagi
“aduh
jangan memujiku lagi” elaku
“aku
jujur tau”
Aku
pun bangun dari tempat dudukku “rencananya kita mau kemana yang mulia?”
“mauku?”
ia pun menujuk dadaku “maunya terdiam dihatimu”
Oh tuhan, kenapa eriko kenapa
“udah
ah jangan aneh-aneh”bentakku “kita mau kemana?”
“entah
lah aku bingungu” jawab eriko
“gimana
kita pergi ketaman hiburan di pusat kota” usulku
“taman
hiburan?”
Aku
menangguk “iya nanti kita makan gula-gula kapas aku udah lama gak makan
gula-gula kapas”
“mm....
ayo ayo”
“jadi”
Eriko
mengengam tanganku “ayo kita makan gula-gula kapas”
--
Aku
pun pergi ketaman hiburan bersama eriko
kami pergi denga menggunakan angkot. Selama perjalanan eriko terus
mengengam tanganku dengan erat seolah-olah ia tak mau melepaskan tanganku walu
hanya sedetik
“ah,
taman hiburan” seruku
“ayumi”
seru eriko
“iya?”
“jangan
pergi lagi ya”
“ha?
Pergi? Aku gak kemana-mana” jawabku
Lalu
kamu masuk ketaman hiburan eriko pun terus tak mau melepaskan gengaman tanganya
dan ini membuat hati merasa maki sakit.
Kami
pun naik berbagai wahana dari yang ekstriem sampai yang biasa.
Tiba
tiba eriko membawaku ketempat toko sovenir
“yumi
yumi” serunya
“ha?
Kenapa?”
“kamu
mau ini nggak” ia mengambil sebuat gantungan ponsel berbentuk boneka kelinci
berwarna putih
“buat
apa?”
“buat
di buang” gerutu eriko “nggak lah buat di taruh di ponselmu”
Astaga
eriko aku sudah punya gantungan ponsel dari falco batinku
“lah
kok? Tumben kamu...”
“anggak
aja ini kado dariku” katanya
“eriko...”
Ia
tersenyum “ah gimana aku juga beli gantungan yang sama kaya kamu”
“ha?
Jadi semacam coupel ring?” tanyaku
Eriko
meangguk “iya lucu kan? Yumi sama eriko punya gantungan yang sama kalo yumi
kangen riko tinggal liat gantungan ini aja”
Aku
spontan memeluk eriko “eriko makasih ya”
“iya
sama-sama yumiku” ia tertawa “eh cie peluk-peluk”
Aku
pun langsung melepaskan pelukanku “eh maaf maaf
“iya
nggak papa santai aja”
--
Lalu
setelah itu kami keluar dari toko itu dan aku melihat seorang penjual gula-gula
tentu saja aku langsung tergoda untuk membelinya
“ah,
aku mau beli gula-gula” aku pun berhenti ketika aku melihat ada penjual kembang
gula
“yumi
mau gula-gula?” tanya eriko
Aku
menangguk “iya tunggunya aku beli gula-gula”
Dan
selang berapa menit aku kembali dengan membawa gula-gula berwarna biru yang
besar
“aduh
gula-gulanya” gerutu eriko
“kenapa?”
“besar
banget kamu sanggup habisin semuanya?” tanya eriko
“kalo
aku nggak bisa kenapa aku beli?”
“yaudah,
ayo kita naik kincir angin raksasa ” eriko menarik lenganku
Kami
pun naik ke dalam kincir angin raksasa. Selama aku naik kincir angin aku terus
memakan gula-gula yang aku beli tadi
“langit
indah ya?” tanya eriko
Aku
mengangguk
“aduh
ayumi kamu kayanya lebih sibuk sama gula-gula ketimbang aku” gerutu eriko
“gomenasai”
Lalu
kami sama-sama terdiam angin terus bertiup membuat rambutku berterbangan
“ayumi”
katanya
“apa?”
“aku
mau ngomong sesuatu”
“ha?
Apa?” jawabku
“ayumi,
aku memang orang paling gak peka, aku gak pernah yang namanya sadar sama
perasaan aku sendiri.” Iya mulai bicara “sebetulnya aku mau ngomongin ini
sekitar tiga tahun yang lalu tapi ternyata mentalku payah”
Sejenak
ia diam. Hanya terdengar suara desahan nafas kami berdua
“mental
ku payah benar-benar payah. Tiga tahun yang lalu saat aku berumur sepuluh tahun
aku malah memilih bukan sesuai kata hatiku.” Ia berhenti sejenak “aku payah
yumi payah sangat payah aku gak pernah sadar apa kata hatiku aku payah”
Aku
hanya diam menatap mata cokelat eriko
“yumi,
maafkan aku aku tahu kamu masih sakit hati atas kejadian 3 tahun yang lalu.” Ia
mentatap mataku dalam-dalam “aku salah memilih amy dan aku membuat mu sakit
terluka dan membuat hubungan persahabatan kita hancur”
“cinta
itu buta cinta itu gak pandang orang aku tahu kamu merasa berasa bersalah
karena kamu mencintaiku. Kamu merusak persahabatan kita karena kamu gak mau aku
tahu kamu suka sama aku kan? Kamu pendam semuanya sendirian, kamu menangis,
kamu sedih, kamu kecewa kamu pendam sendirian. Aku sedih ketika kamu coba
memutuskan persahabatan kita dengan cara menghancurkanya aku sangat sedih”
“aku
tahu saat ini hati mu masih sakit apa lagi ketika tanpa sengaja aku muncul lagi
di hadapanmu kemarin saat dimana kemarin adalah hari yang berati untukmu.
Dengan tak berdosanya aku muncul lagi”
“aku
minta maaf karena aku terlambat untuk menyadari bahwa aku benar-benar
mengingkanmu, aku mencintaimu, dan aku tak ingin kehilanganmu”
Aku
hanya bisa terdiam tak mampu berkata-kata
“maafkan
aku. Aku terlamabat sangat terlambat menyadari ini semuanya” eriko meminta maaf
kepadaku
“eriko”
aku mulai bicara “kamu gak lagi bercanda kan?”
“ayumi aku serius ini yang ingin ku katakan
sejak lama” Eriko mentatapku “aku ingin berada disampingmu, melindungimu,
mencintaimu sepenuh hatiku”
“ayumi,
mm.....would you be mine?”
Aku
tak bisa berbicara lagi mulutku seketika terkunci aku hanya bisa terdiam
jantungku sangat tidak beraturan
“ayumi,
maaf ini terlalu tiba-tiba mengatakan semuanya”
“tapi
aku....” suaraku mulai parau “eriko... bisakah
kamu memberiku waktu?”
“waktu?”
Aku
meangguk "iya aku gak bisa jawab sekarang eriko”
--
Aku
pun pulang sekitar jam 6 sore. Eriko pun mengatarku sampai rumah aku merasa
cangung walau kami berdua bukan naik kendaraan pribadi. Eriko masih belum boleh
mengendarai mobil atau motor sendiri
Kami
naik sebuah taksi aku dan eriko duduk dibelakang berdua, eriko terus mengengam
tanganku ia tak memberi ruang untuk tanganku bergerak jauh darinya aku merasa
cangung berada di sampinya
“yumi,
udah sampai” bisik eriko ditelingaku
“eh
cepet banget” jawabku
“ah
kamu mau lama-lama sama aku ya?” tanya eriko meledek “acie mau lama-lama sama
aku”
“ERIKOOOOO.....
“ aku mencubit pinggangnya “kamu ya aduh...”
Eriko
meringis kesakitan “yumi kamu jahat ih masa aku dicubit”
“bodo”
aku pun turun dan membanting pintu
“yumi
tunggu” teriak eriko
Aku
pun menghentikan langkah kakiku
Eriko
langsung berlari turun dari taksi dan langsung memelukku
“yumi”
ia memelukku erat pelukannya sangat hangat membuatku sangat nyaman
“apa?”
“kamu”
ia mencium keningku “jangan pergi lagi ya aku sayang kamu aku gak mau
kehilangan kamu”
“iya
aku gak akan hilang lagi.” Jawabku
“i
love you my yumi” bisiknya di telingaku
Aku
hanya bisa terdiam dan membeku ketika eriko mengucapkan kalimat itu oh tuhan, apa yang terjadi saat ini?
“yumi
masuk gih nanti kalo mbok ijah tahu ribet hahaha” ia melepaskan pelukannya
“aku
masuk ya” aku pun langsung berlari kedalam rumah
--
Aku
pun masuk kedalam rumah dengan penuh was-was aku takut jika ibu ayah atau mbok
ijah tahu aku pergi dengan teman laki-laki bukan dengan teman perempuan
Aku
membuka pintu pelan-pelan dan mengendap seperti maling oh tuhan ini gila kenapa
aku harus seperti ini? Kenapa aku harus mengendap-ngendap seperti ini
Syukurlah
keadaan rumah sepi aku juga gak melihat mobil sedan paman joe di parkiran rumah
“non
ayu?” seruh seseorang
Dan
mbok ijah keluar dari dapur dan menghampiriku
“non
udah pulang?”
“oh
mbok ijah” jawabku “ku pikir siapa”
“non
keman aja? Kok baru pulang?” tanya mbok ijah sedikit curiga
“ha?
Aku? Aku habis pergi sama temen mbok” jawabku ketakutan
“oh
sama iyarin temen non waktu SD?”
Aku
meangguk ragu “iya mbok biasa dari cafe hehe”
“oh
mbok pikir non kemana”
“ayah
sama ibu kemana?” aku mengalihan pembicaraan
“oh
mereka lagi pergi ke supermaket biasa lah” jawab mbok
“oh”
--
Hari
rabu pun tiba seperti yang terjadwal kemarin aku pun pulang ke jakarta.
Sebetulnya aku masih ingin lebih lama lagi di bandung aku masih ingin pergi
ketaman favoriteku itu jalan-jalan bersama iyarin tapi aku tak ingin
menghabiskan waktu lebih lama dengan eriko.
Selama
perjalan pulang aku hanya berdiam diri tak bicara sepatah kata pun dengan ayah
dan ibu. Aku lebih suka berdiam diri entah
lah
Kami
menempuh 3 jam perjalan darat melewati jalan tol jakarta-bandung dan sampailah
aku di rumah kembali.
Ketika
aku datang narisa sangat senang ia langsung memelukku erat dan ia berkata
‘oneechan aku kangen oneechan’ sambil menagis aku hanya tersenyum melihat ada
orang yang merindukanku seperti ini
Siang
ini juga ayah dan ibu langsung buru-buru kembali ke jepang rasanya sangat sedih
aku masih ingin berlama-lama dengan ibu sudah hampir tiga tahun ini semenjak
ibuku memutuskan kemabil kejepang aku tak pernah lagi bertemu dengan ibuku.
Dan
aku harus kembali sendirian
--
Hari
senin pun kembali, aku pun beraktiviatas seperti biasanya bangun pagi-membantu
mbok darsim-siap-siap kesekolah kurasa aktivitas itu telah memjadi hal yg
lumrah untuku
Aku
pergi kesekolah hari ini dengan mengunakan bajaj oh tuhan ini menyebalkan
sekali. Mobil om joe rusak dan aku pun terpakasa berangkat sendiri dan
sebetulnya aku belum terlalu hafal jalan kesekolah
Untunglah
supir bajaj yang ku tumpangi itu baik. Dia mau membantuku bukan menyesatkanku
Aku
pun sampai kesekolah sekitar jam 6 lewat suasana sekolah mulai ramai lebih
ramai lebih dari biasanya
Aku
turun dari bajaj dengan terburu-buru dan seperti biasanya aku kembali terjatuh
dan seseorang membantuku untuk bangun berdiri
“aduh
yumi, hati-hati dong” kata seseorang
“eh
makasih ya”
“sama-sama
ya anak SD “ ia meledek dan aku mendongak ternyata itu ka frans
“ka
frans?” kataku
“kok
kamu kaget banget nampaknya” ia tersenyum “kenapa kamu kayanya...”
Dan
aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, perutku mual,
lututku lunglai senyumaan ka frans itu
“hey,
yumi kok kamu ngelamun?” ka frans
membuyarkan lamunanku
“eh?
Gak papa kok” jawabku “makasih ya ka”
“iya”
ia tersenyum “hati-hati ya”
--
Aku
masuk kekelas dengan terburu-buru dan semangat sekali entah lah rasanya
sesuatau membuatku semangat hari ini
“ohayou
yumi” sapa paris saat aku menaruh tas di mejaku
“ohayou”
jawabku penuh semangat
“acie
yumi kayanya semangat banget ni pagi ini” sindir paris
“iya
dong kan aku ketemu kamu” aku tersenyum mengejek
“cius?
Miapa?” kata paris
“mie
oyengggg....” jawabku
“yumi-yumi.....”
teriak paris lalu ia mengacak-ngacak rambutku
Dan
ponselku berdering ternyata ada pesan masuk
From: eriko (0812xxxxxxxxx)
Morning sayangku have a nice day my lovely
Jangan lupa sarapan ya yumi semangat
Xoxoxo
Aku
hanya bisa tersenyum getir melihat pesan dari eriko
Andai
ia tahu aku tak bisa memilih rasanya saat ini hatiku seperti apa aku sakit aku
sangat sakit dimana aku harus kembali seperti dulu. Ku harap eriko tidak tahu.
To: eriko (0812xxxxxxxx)
Ohayou eriko hv a nice day
Aku tadi udah sarapan kok kamu juga ya
Ganbatte ne :*
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar