Autor: Shin
Yuna
Rating: PG-15
Genre: romance, AU
Length: one shoot
cast:
-
Lee Jungshin (CNBLUE)
-
Seo Yuna (AOA)
-
Jung Yonghwa (CNBLUE)
-
Kwon Mina (AOA)
-
Kim Chanmi (AOA)
-
Lee Jonghyun (CNBLUE)
Disclaimer:
Aku buat ff ini aslinya cuman
membalaskan dendam dengan khyalanku/? aku iseng-iseng lagi berhayal di some famous
coffee shop /? (namanya kusensor ya XP)Ini semua murni inspirasaku no kopas loh
:( Semua tokoh milik Tuhan, FNC, CNBLUE, AOA, BOICE, ELVIS, dan tentu umma appa
dan keluarga mereka /? Ff ini murni hanya imajinasi ya!
Note:
kalo ada kesamaan ide dan latar
mianhae :( semua orang terkadang memiliki kesamaan tanpa hasil contek
mencontek. Selamat menikmati.Kalau sedikit klasik ceritanya
maklumi saja~ i’m just pemula /?
Happy reading~ semoga kalian suka
hahaha /? Jangan lupa kritik dan sarannya. Hati2 banyak typo :*
-
Terkadang
dengan suatu kebiasaan yang tak lazim dan perhatian yang kecil, membuat
seseorang jatuh cinta dengan mudah bahkan untuk seseorang yang sama sekali
tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya akan mencintaimu dan membalas perasaanmu -
Author pov’s
Di siang yang dingin di musim semi. Di sebuah coffee shop
yang cukup ramai dengan pengunjung, Jungshin seorang namja jangkung hanya duduk
di pojokan coffee shop sembari terus mengetuk-ngetukan kan jari telunjuknya di
atas meja. Diliriknya jam tangan yang ia gunakan.
Sudah
nyaris satu setengah jam ia duduk sendirian dan tidak memesan apa-pun untuk dirinya.
Perasaanya sangat cemas hari ini. Entah lah, otaknya mulai berfikir bagaimana
ia akan mengatakan sesuatu. Yang ada di pikiranya ia takut membuat orang
tersebut menjadi marah dan tidak ingin bertemu denganya.
“Selalu
saja kalau bikin janji sukanya ngaret!” gerutu Jungshin. Ia terus memperhatikan
ponselnya kalau kalau mukin ada pesan masuk atau telfon.
“Sunbaenim!”
seru seseorang dan membuat Jungshin cukup kaget. Ia pun menoleh kearah belakang
tubuhnya. Terlihat seorang gadis berambut sebahu berwarna honey blonde berjalan menuju kearah Jungshin. Tubuhnya yang nampak
seperti gitar spanyol sangat cantik dan indah itu pun hanya di tutupi dengan
sebuah matel tebal Seketika Jungshin mulai salah tingkah. Wajahnya mulai merah
padam seperti kepiting rebus. Lalu gadis itu melepaskan mantel tebalnya itu
terlihat ia hanya mengunakan celana jeans pendek dan kaus oblong yang di
padukan dengan sepatu kets.
“Hello
sunbaenim!” sapa gadis itu saat ia sudah duduk di hadapan Jungshin “Apa aku
terlambat sangat lama? ah, mianhae sunbae, aku baru saja pulang latihan dengan
member AOA nih.”
“Anniya”
ujar Jungshin spontan “Aku baru datang lima menit yang lalu kok, Yuna” Jungshin
pun berusaha menyembunyikan berapa lama waktu yang ia buang untuk menunggu
gadis ini.
“Mianhae
sunbaenim.” ujar gadis itu “Nanti aku traktri sunbae deh. Minum kopi sepuasnya
untuk sunbae sebagai tanda permintaan maafkan aku, karena membuat sunbaenim
menungguku. mau minum kopi apa? Iced Americano?
Iya?”
Jungshin
pun mengeleng cepat “Tak perlu repot-repot Yuna, aku bisa bayar sendiri. Masa
seorang bassist band se-terkenal CNBLUE harus merepokan hoobaenim-nya?”
Yuna
pun tersenyum “Aish, aku tidak merasa di repotkan kok sunbae sungguh hanya
sebagai tanda permintaan maaf saja.”
--
Jungshin’s pov
Seketika jantungku ingin berhenti berdetak saja saat ini.
Astaga aku sedang melihat soerang malaikat dari khayangan tersenyum denganku
hari ini. Aku tidak sedang bermimpi kan? Jika aku bermimpi, aku tak ingin
terbangun dari mimpi indah ini.
Aku
pun terus memandangi Yuna yang ada di hadapanku. Memandangi betapa cantiknya
gadis ini. Rambutnya yang sewarna madu, kedua matanya yang berwarna cokelat,
dan kulitnya yang bersih. Aku benar – benar merasa dia bukan manusia tapi dia
seperti seorang malaikat.
“Sunbaenim!”
seru Yuna sembari melambaikan tanganya di depan wajahku. Sontak aku terkejut
dan menjadi salah tingkah.
“Oh...
oh... oh.. iya Yuna wae?” tanyaku gelgapan “Kau ingin minum apa? ayo pesan
saja.”
“Lah,
kenapa sunbae bertanya aku mau minum apa?” Yuna menaikan alisnya “aku bukan
seorang coffee lovers sepertimu atau
Yonghwa sunbaenim. Dasar americano man!
ugh! Sebenarnya aku ingin Hot Chocholate tapi
mukin ini terkesan seperti anak-anak ya?”
Seketika
aku tersenyum. Ya, Yuna selalu menyebutku akhir-akhir ini dengan sebutan Americano man, karena aku beberapa waktu
belakangan ini lebih sering meminum Iced
Americano. Bahkan julukan Americano
man yang Yuna berikan dengan Yonghwa hyung juga diberikan denganku saat
ini.
“Jadi
kau ingin minum apa Seo Yuna?” tanyaku lagi “Iced cappuchino blend?, caramel
? atau-“
“Ah,
baik aku seketika ingin minum hot
cappuchino” potong Yuna “Disuasana dingin seperti ini aku lebih suka minum
yang hangat. Sunbaenim, apa masih mau memesan apa? Iced americano? Aku sarankan si lebih baik minum yang hangat saja
dari pada kedinginan nanti kau terkena flu lagi.”
Ya
gadis ini. Selalu saja... mengkhawatirkanku dan inilah... ini lah yang
membuatku semakin lama semakin mencintai gadis ini. Kelembutanya...
senyumanya... perhatianya... ah, Seo Yuna kau benar-benar seorang malaikat
Aku
pun memanggil pelayan dan memesan minuman yang kami berdua inginkan. Seketika
setelah aku memesan lalu pelayan itu kembali pergi meninggalkan kami berdua,
aku dan Yuna saling bertatapan dalam kebisuan dan tiba-tiba Yuna pun
mengeluarkan tab-nya dan sibuk dengan tabnya
Sial,
kenapa jadi dia sibuk sendiri -_- menyebalkan yeoja dimana-mana memang
menyebalkan err. Kalau aku tidak mencintai yeoja ini sudah aku tinggalkan dia
sendirinya.
Dan
pelayan pun datang sembari membawakan kopi pesanan kami. Kali ini aku memesan Hot Mochachino dan meninggalkan Iced Americano kesukaanku itu. ah,
entahlah kenapa aku tidak sama sekali merasakan dingin ya? Seharusnya aku
memesan Iced Americano saja tadi.
Setelah
pesan datang, Yuna pun mulai sibuk dengan tabnya. Seketika aku merasa kesal
juga lama-lama dengannya. Semacam aku tidak dianggap -_- hello handsome bassist
and maknae yang di gilai di Korea Selatan sudah berada di hadapanmu Seo Yuna!
“Yuna-ya!”
seruku
“Ah,
nde sunbaenim?” sahut Yuna “Waeyeo? Sunbae mau pulang?”
“Jangan
abaikan aku!” erangku. Seketika dengan kesal aku pun bangkit dari tempat
dudukku dan menghampiri Yuna, dan dengan kesal aku mengambil tabnya dari
pangkuan gadis ini.
--
Yuna’s pov
Sial!
kenapa tiba-tiba Jungshin sunbae mengambil tabku seperti ini? Argghh kenapa
semakin hari tingkah Jungshin sunbaenim semakin aneh. Entah lah, aku makin
bingung dengan sikapnya akhir-akhir ini.
Bukan
aku besak kepala, tapi dia memperlakukanku sangat istimewa semakin hari.
Padahal seharusnya dia bisa memperlakukan Mina seperti ini namun kenapa harus
aku? Bukan kah dia dan Mina sangat dekat?
Dan
hari ini? Angin apa manusia ini mengajakku minum kopi bersama? Kenapa dia tidak
mengajak Mina atau mukin teman satu grupnya?
“Sunbaenim...”
ujarku kaget “Jangan ambil tabku!”
“Seo
yuna.” sahut jungshin sunbae “Jangan abaikan aku!”
Aku
terdiam. Dan saat ini jarak antara kami berdua tinggal beberapa jengkal lagi.
Seketika jantungku berdetak cukup cepat. Eottoke.... jangan Yuna... jangan
besar kepala. Ingat dia hanya sunbaenimmu jangan berharap lebih.
Dan
Jungshin sunbae pun menjauh dariku. Kini ia kembali duduk di hadapanku. Lalu, sekarang
giliran dia asik bermain dengan tabku. Ugh padahal tab itu hiburanku! Sunbae
ini senang sekali menganggu waktuku bersama tab kesayanganku.
“Yuna.”
ujar Jungshin sunbae. Lalu ia mengembalikan tabku. Terlihat ia membuat suatu
tulisan. Tunggu aku tidak salah baca kan? Apa maksudnya ia menulis 1... 2...
3... 4? Seperti anak sekolah dasar yang sedang belajar berhitung saja!
“Apa
maksud sunbaenim?” tanyaku nampak bingung. Aish Yuna berhentilah bersikap
seprti orang linglung Yuna! Bagaimana Chanmi dia memanggilmu dengan sebutan
orang linglung? Aish Seo Yuna...
Dan
Jungshin sunbaenim pun kembali mengambil tabku. Lalu ia kembali menulis di
aplikasi menggambar yang ada di tabku.
“Seo
Yuna...” ujar Jungshin sunbae
Dan
aku pun tersedak. Apa? he’s want to kiss
me every minute, ever hour everyday? Heol! Aku bukan yeoja... yang
sembarang kau tahu Lee Jungshin? Err akan ku adukan dengan manager eonnie!
“Sunbaenim!”
erangku “Apa maksudnya ini?”
Seketika
Jungshin sunbae pun kembali menghampiriku. Kini ia berlutut di hadapanku.
Astaga.. seketika jatungku berdetak tak karuna.“Jangan panggil aku sunbaenim!” perintahnya
“Aku nggak suka!”
Dasar
manusia aneh! Masa aku harus memanggil namanya! Mau dipandang apa aku ini?
Hoobaenim kurang ajar?
“Kenapa?”
aku menatapnya tajam “Masa iya aku harus memanggil namamu? Seperti itu kau
maunya? Lalu aku harus-“
Chu~
Seketika
sebuah ciuman mendarat mulus di pipi kananku. Aish, ya tuhan... baru kali ini
ada seorang namja yang berani mencium pipiku secara tiba-tiba begini. Mana ini
tempat ramai lagi? Bagimana kalau ada paparazzi
yang melihat? Tamatlah aku!
“Kau”
ujarku “Kenapa sunbae... kenapa...”
Seketika
Jungshin sunbae pun memelukku dengan erat. Terasa desah nafasnya di tengkuk
leherku. Seketika aku benar-benar lemas. Ya tuhan... apa yang harus aku
perbuat? Pasti... pasti Mina akan marah denganku... aish, mianhae... mianhae..
Mina.
“Seo
Yuna... saranghae.... saranghae...” bisik Jungshin sunbae tepat di telingaku.
Astaga
rasanya aku ingin berteriak saat ini juga. Aku nggak salah dengar kan? Ya
memang aku mencintainya dan aku pikir ini gila dimana aku notabenya hanya
seorang hoobaenimnya malah mencintai sunbaenim sendiri oke aku sudah tidak
waras memang! Dan yang lebih gilanya lagi, aku sudah merebut Jungshin dari Mina
eottoke.
“Lee
Jungshin...” ujarku
Dan
jungshin sunbaenim pun melepaskan pelukanya denganku. Lalu ia mengegam tanganku
dengan erat. Dia tidak perduli dengan suasana coffeeshop hari ini. Mau ramai atau sepi dia seperti sudah kebal
dengan blitz kamera dari paparazzi atau penggemarnya. Dasar aneh!
--
--
Author’s pov
“Mianhae Yuna.” ujar Jungshin “aku
tahu ini... ini terkesan tidak masuk diakal denganmu. Tapi ini lah kenyataannya
Yuna... aku mencintaimu... sangat amat-.”
“Oppa.”
ujar Yuna spontan
“Ne,
Yuna?” Jungshin pun menatap Yuna dengan lembut. Ia terus mengengam kedua tangan
Yuna. Rambut hitam milik Jungshin pun seketika terliat lebih lepek dari
biasanya. Yuna hanya mengigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Mereka saling bertatapan dalam kebisuan sangat lama.
“I love you too..” jawab Yuna
Mendengar
kalimat yang di ucapkan yuna tadi, jungshin merasa ia seperti sedang bermimpi.
Dan senyum kini mengembang dari bibir Jungshin ekspersi kebahagiaan terpancar
dari wajahnya.
“Seo
Yuna..” ujar Jungshin
“Nde
oppa?”
Dan
jungshin pun merenguh wajah Yuna dengan kedua tanganya. Kini wajah mereka
semakin dekat tinggal sejengkal lagi. Desah nafas yuna terasa sekali di wajah Jungshin
begitu juga sebaliknya
“I’ll love you till the end of time.”
ujar Jungshin. Dan dengan spontan Jungshin mencium hidung Yuna. Seketika wajah
Yuna makin terlihat merah padam.
“I love you more and more Lee Jungshin! I
dont know why i love you! Now give me what the reason why i love you, Lee
Jungshin.” Balas Yuna. Dan senyum pun terukir manis dari bibir merah Yuna.
“I know it, Yuna” jawab Jungshin.
“Jawabnya hanya didirimu Yuna”
Seketika mereka pun saling berpandangan satu
sama lain. Dan sebuah kecupan mendarat di hidung Yuna. Seketika wajah yuna pun
kembali merah padam
“Yah
oppa!” erang Yuna
Dan
jungshin pun tersenyum meledek dengan Yuna “Wajahmu sangat merah seperti
kepiting rebus Seo Yuna.”
Dan
Yuna pun menjauhkan dirinya dari Jungshin. Jungshin pun kembali ketempat duduknya,
ia pun memandangi wajah Yuna cukup lama. Yuna hanya membuang pandangnya dari Jungshin
sembari mengigit bibir bawahnya.
--
Jungshin’s pov
Aku merasa aku sedang bermimpi saat ini. She’s have feel same with me? Ah benar
juga si kata Yonghwa hyung cobalah berusaha jujur daripada terlambat. Seketika
otakku mulai berfikir. Rasanya...aku ingin mencium bibirnya saat ini namun...
“Sunbaenim?”
panggil Yuna tiba-tiba dan membuyarkan lamunanku
“Oppa”
ralatku “Waeyeo Yuna?”
“Anniya”
Yuna menggeleng
Aku
pun melirik jam tanganku. Jam sembilan. Baiklah, saatnya pulang. Aku harus
cepat-cepat pulang ke dorm daripada kena omel lagi -_-
“Ayo
kita pulang!” perintahku “Habiskan kopimu, Yuna.”
Seketika
Yuna pun mengambil cangkir kopi miliknya lalu ia meminum kopi miliknya dengan
cepat lalu ia tersenyum denganku.
“Sudah!
Ayo kita pulang” lalu Yuna bangkit dari tempat duduknya sembari membawa tas
jinjing dan tabnya.
“Baiklah”
ujarku. “Ayo kita pulang tapi, sebelum kita pulang kau harus menemaniku kesuatu
tempat arraso?” aku pun mengengam tangan Yuna dengan erat lalu kami
meninggalkan CoffeShop dengan
bahagia. Lalu aku pun mengajak Yuna berjalan menelurus pertokoan yang nampak
mulai sepi. Ya sekarang memang belum larut si, tapi sudah sepi saja
Lalu
kami berdua berhenti di sebuah taman bermain. Ah, aku salah membawa Yuna
ketempat ini. Seketika Yuna pun melepaskan genggaman tanganya. Lalu ia berlari
kearah ayunan ditaman ini.
“Taman
ini sudah sepi ya? Ah, aku merindukan saat-saat aku bebas bisa bermain.”
Aku
pun mengambil posis duduk di ayunan kosong yang berada di samping Yuna. Lalu Yuna
pun mulai bermain dengan ayunanya. Terlihat sekali rona bahagia dari wajahnya.
Dan, memang benar terkadang kebiasaan yang tak lazim seseorang membuatnya
nampak semakin menarik.
“Kau
seperti anak kecil” ledekku. Lalu Yuna pun menghentikan permainanya. Dan kin ia
menatapku tajam
“Kalau
aku seperti anak kecil, kenapa kau tadi mengatakan aku mencintaimu Seo Yuna.”
cibir Yuna “Dasar manusia aneh.”
“Aku
aneh?”
“Ya!”
tuas Yuna “Kau itu aneh! Kenapa kau mengatakan kau mencintaiku padahal kita
saja tidak terlalu dekat, kenapa bukan Mina kenapa?-“
“Kau
cemburu dengan Mina?” potongku “Ah, kau ini”
“Tidak”
jawab Yuna cepat “Siapa yang cemburu?”
“Mina
dekat dengaku.” aku pun bangkit dari tempat dudukku “Karena dia minta di ajari
bagimana cara bermain bass yang hebat, dan asal kau tahu.. diam-diam Mina sedang
mencari informasi tentang Jonghyun hyung.”
Eoh
bodoh kenapa aku mengatakan masalah Mina dan Jonghyun hyung? Habislah aku
dengan Mina besok ya tuhan ampuni aku.
“Jonghyun
sunbaenim?” tanya yuna bingung “Memangnya kenapa? Apa Mina naksir sama dia?
Wow.”
“Entahlah.”
aku mengakat bahuku “Mukin.”
Lalu
aku pun berlutut di hadapan Yuna saat ini sembari mengenggam tanganya dengan
erat dan aku pun menatap kedua mata cokelatnya yang indah itu sangat lama.
“Jadi,
kau tidak akan berfikiran aneh-aneh lagikan?” tanyaku “Aku hanya mencintaimu
Seo Yuna sungguh.”
“Tapi-“
“walau
kita tidak terlalu sering bertemu.” potongku “Walau kau tidak terlalu dekat
denganku seperti Mina tapi ini lah, terkadang sesuatu yang tak disangka bisa
datang begitu saja.”
“Aku
pikir.” tambah Yuna “Kau dan Mina sedang kencan sunb-“
“Panggil
aku oppa sekarang.” perintahku “Kau harus memanggilku oppa Seo Yuna arraso?”
Yuna
pun tersenyum “Sepertinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang sulit.”
“Kau
harus berusaha” tuasku “Arraso?”
“Ne
oppa aku akan-“
Dan
secepat kilat aku mengecup bibir Yuna untuk menghentikan pembembicaraanya. Oh
astaga pabo-_- apa yang aku perbuat.
“Mianhae.”
ujarku tiba-tiba. Dan Yuna terlihat kaget. Seketika ia menatapku dengan tajam
dan sedetik kemudian ia tersenyum.
“Kau
ini membuatku kaget saja.” ujar Yuna dan Yuna pun mendekatkan wajahnya denganku
sedetik kemudian. Ia pun membalas ciumanku cukup lama. aish, aku benar-benar
kehabisan nafas rasanya. Dan ia pun melepaskan ciumanya dan terseyum puas
denganku
“Seo
Yuna.” ujarku
“Kita
impas.” ujar Yuna gembira
Lalu
aku pun memeluk Yuna dengan erat “Aku mencintaimu, Seo yuna.”
“Nado....
i love you too.. Americano man.”
balas Yuna
“Jadi?”
tanyaku “Americano man-mu siapa aku atau-“
“Yah!”
gerutu Yuna “Tentu saja kau Lee Jungshin.
I love you Americano Man!”
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar