Autor: Yunye
Rating: PG-15
Genre: Romance, happy ending, AU
Length: Ficlet
Main cast:
-
Lee Jonghyun (CNBLUE)
-
Park Choa (AOA)
Disclaimer: sesuai sama lirik lagu CNBLUE yang judulnya can’t stop /?
Ada kan lirik ‘ I can’t stop loving you’ /? Mokonya ff ini terinspirasa dengan
lagu can’t stop di mana Lee Jonghyun terlihat tapan rupawan di mv ini /g. para cast adalah milik tuhan, orang
tua, penggemar dan FNC en dan story murin dari diri saya yang cantik mirip
enjel /g
Note: ini
ff sudah saya modif /? Aslinya si main castnya yeojanya bukan Park Choa /? Kalo
gak percaya check aja di wp ff cnblue indo. Oh iya ff ini sudah perah saya ikut
lombakan di wp ff cnblue indo tp sayang gak menang /mewek/ yaudahlah ya~
namanya juga pemula hiks oke deh selamat baca~ mwah no copas no plagiat mikir
deh kalian klo mau ngeplagiatin ff -_- gak kasihan sama author? hiks
-Choa
pov-
Perasaan jenuh sedang menghampiriku malam ini.
Kuputuskan setelah aku mengakhiri jam mata kuliahku yang terakhir malam ini aku
pergi ke sebuah kafe untuk melepas penatku.
Aku pergi sendiri. Di tengah malam yang cukup dingin
ini. Lalu aku berhenti di depan sebuah kafe. Well, kafe ini tak jauh dari
kampusku mukin hanya berjarang sekitar 500 meter dari kampusku dan beberapa
temanku sering kesini. Jujur saja selama aku kuliah nyaris tiga tahun aku tak
pernah mengujungi kafe ini.
Dan ku putuskan untuk masuk. Seorang pelayan tampan
menyambutku dengan senyuman ramahnya, lalu ia mengatarkanku ke tempat duduk,
lalu ia bertanya denganku aku ingin memasan apa aku hanya menjawab aku ingin apa
saja yang menurutnya enak. Dan pelayan itu sedikit bingung.
Tak lama kemudian pelayan itu pergi meninggalkanku
sendirian. Kuputusakn untuk mengeluarkan Tabku mengisi waktu kosongku.
Suasana kafe ini cukup ramai. Aku sedikit bingung
apa selalu seperti ini ya susana kafe ini setiap jam pulang kampus?
“Eh, hari ini Mr. Lee mau tampil kan?” Tanya
seseorang yang lewat di hadapanku. Aku sedikit tertarik menguping pembicaraan
para segelombolan gadis yang lewat di hadapanku itu
“Mr. Lee?” Gadis berambut cokelat tua sedikit
kebingungan mendengar oceah temanya
“Itu loh Lee Jonghyun!” Sahut si rambut hitam “Gitaris
tampan berlesung pipit itu itu. hari ini kan hari jumat pasti dia akan manggung
di kafe ini.”
“Oh, Lee Jonghyun?” Tanya si rambut cokelat tua “Oh,
iya pantas saja kafe ini ramai iya lah siapa si yang gak nolak lihat seorang
gitaris tampan dengan suaranya yang merdu ini. Aku rasa tak ada satu pun orang
apa lagi para gadis-gadis yang mau melewatkan hal ini?”
Lalu segrombolan gadis ini pergi dari hadapanku. Aku
pun menerka-neraka. Lee Jonghyun?
Sepertinya aku mengenal nama itu tapi dimana?
Dan pelayan yang tadi itu pun datang lagi di
hadapanku
“Nona, ini pesanannya” Kata pelayan itu. pelayan itu
membawakanku segelas iced americano. Memang
di kafe ini ada kopi juga?
“Terima kasih.” jawabku. Lalu aku memberikan uang
tip untuk pelayan itu dan pelayan itu pun pergi meninggakanku. Aku pun langsung
mengenak Iced Americano yang ada di hadapanku saat ini.
“Test.. test...” Seru seseorang dengan microfon “Selamat
malam semuanya saya Lee Jonghyun, malam ini saya akan menghibur kalian selama
satu jam kedepan.”
Dan aku pun mendongak kearah suara itu. tunggu...
pria yang sedang berada dia atas panggung itu... astaga benarakah dia Lee Jonghyun
yang di sebutkan para gadis-gadis tadi? Lee Jonghyun.... ia tak pernah berubah
sedikitpun ya. Rambutnya masih tetap berwarna hitam dan berantakan, kulitnya
masih sama seperti dulu.. putih bersih dan senyumanya ditambah dengan lesung
pipit itu...
Aku cukup terkejut melihan pria itu. aku rasa aku
mimpi. Kalau ini mimpi aku tak mau bangun dari mimpiku. Takkan pernah mau. Aku
sudah merasakan satu kali kehilangan pria itu... aku...
Lalu aku menikmati pertunjukan yang diberikan Lee
jonghyun malam ini. Permain gitarnya sangat baik dan profesional aku cukup
tercengang melihat betapa mahirnya dia bermain gitar itu. dan, suaranya yang
indah nan merdu itu... benar-benar membuahku seperti berada didalam mimpi saja.
Dan ia mengakhir permainan gitarnya
“Terimakasih atas malam ini yang sudah menoton pertunjukan
saya. Saya sangat merasa senang atas antusinisme kalian dengan saya. Saya Lee Jonghyun,
ah satu jam memang cepatnya. Well, sampai jumpa semuanya di hari jumat
berikutnya”
Lalu pria itu pun pergi turun dari panggung.
-Author pov-
Lalu Choa pun bangkit dari tempat
duduknya. Ia menyisakan seperempat Iced Americanonya yang belum ia minum tadi.
Lalu ia memasukan Tabnya kedalama tasnya. Diambilah tas dan berapa bukunya lalu
ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kafe ini
Dan saat ia keluar dari kafe
“Brukkk....”
“Astaga.” Ujar Choa “Tuan, maafkan
aku maaf aku tak melihat.” Buku-buku yang Choa bawa pun jatuh berantakan di
lantai.
“Choa?” seru seseorang. Lalu Choa
yang sedang membersihkan buku-bukunya yang berantakan itu pun mendongak
Dan sesosok Jonghyun pun berdiri di
hadapannya. Ia memamerkan senyuman dan lesung pipinya itu. lalu Jonghyun pun
berjongkok dan membantu Choa membereskan buku-bukunya itu.
“Kau sedang apa disini?” Tanya Jonghyun
lagi
“Mele....pas penatku... karena
jadwal kuliahku.” Jawab Choa gelagapan “Kau sendiri?”
“Aku berkerja.” Jawab Jonghyun. Lalu
Jonghyun pun membawakan buku-buku Choa itu dan menyerahkannya kepada Choa.
“Terimakasih.” Jawab Choa
“Sama-sama.” Balas Jonghyun. Dan Jonghyun
pun pergi meninggalkan Choa
Choa nampak terpanah dengan
keberadan Jonghyun. Seketika ia merasakan detak jantungnya makin cepat. Dan
aliaran darahnya makin cepat.
Ya,
perasaan ini masih sama seperti tiga tahun yang lalu... Lee Jonghyun..
jantungku ini masih sering berdetak tak beraturan jika aku melihat senyumanmu
itu Lee Jonghyun... batin Choa
-Jonghyun pov-
Hari makin hari terus berlalu,
minggu demi minggu pun terus berlalu.. setelah hari pertemuanku dengan Choa
waktu itu... setiap hari dan setiap detik aku tak bisa berhenti memikirkan Choa.
Ya
nyaris tiga tahun aku tak pernah bertemu gadis mungil berambut blonde itu lagi.
Setelah lulus SMA nyaris tiga tahun lalu aku tak pernah bisa bertemu dengan Choa.
Karena Choa pindah dari Busan ke Seoul. Dan aku pun, aku pun mencoba
menyusulnya kesini. Aku pikir ini gila... tapi... nyatanya... aku pun bertemu
dengannya Park Choa
Aku
merindukanya... aku tak pernah bisa berhenti mencintainya...
“Aish” desisku pada diri sendiri
“sudah lah Lee jonghyun sudah. Ini mustahil Lee Jonghyun!”
Hari ini hari jumat, well hari ini
aku pun harus kembali berkerja menghibur di kafe tempat biasa aku mencari
sesuap nasi itu.
Udara musim semi yang cukup dingin
dan menusuk tulangku. Aku berjalan kaki menuju kafe tempat ku berkerja sembari
menggunakan matel tebal untuk menguragi udara dingin. Di tanganku tak lupa aku
membawa sebuah box yang berisi gitar yang biasa aku gunakan
Susana kafe malam ini cukup ramai ya
seperti biasa. Bahkan kata pemilik kafe ini pengunjung menikat karenaku. Aku
sedikit bangga dengan diriku yang berhasil membawa banyak pengunjung untuk kafe
ini.
Dan aku pun langsung naik keatas
pangunggu dan duduk sembari membuka box yang berisi gitar klasikku. Ku rapikan
posisi microfon dan mencoba berbicara
“Test.. test selamat malam
pengunjung setia” sapaku “selama satu jam kedepan.. saya Lee jonghyun akan
mengibur kalian semua.” Dan aku pun memainkan gitarku. Kedua mataku melirik
kearah kursi yang biasa Choa duduki. Namun, ia nampaknya belum datang. Apa dia
tidak datang? Aku berusaha menghapus pikiran tetang Choa namun mustahil.
Dan gadis itu pun... datang juga...
seketika jantungku berdetak tak beraturan. Lalu Choa melambaikan tanganya
denganku dan ia duduk di kursi kosong itu.
Apa
aku harus mengatakannya... aku tak ingin mengulang kebodohanku tiga tahun yang
lalu.. ya aku harus memanfaatkan semua kesemptan ini Lee Jonghyun jangan pernah
kau menyia-nyikan kesempatan kedua ini.
-Author pov-
Dan Jonghyun pun menghentikan
permainan gitar. “Malam ini, saya akan mempersembakan sebuah lagu... lagu ini saya
nyanyikan sangat special untuk seorang gadis... gadis itu... gadis yang sangat
istimewah untuk saya...”
Lalu Jonghyun pun mulai memaikan
gitarnya
‘Harue han beonman geudaen tteoollyeojwoyo miss you
Harue han beonman naneun ijeobolgeyo
Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo
Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo
Harue han beonman naneun ijeobolgeyo
Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo
Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo
Geudae han madie naneun useoyo
Geoulcheoreom maeil sarayo
Naui haruneun geudaeui geosijyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Heutnallineun barame geudae tteoolla
Nun busin haessare geudae tteoolla
Nun busin haessare geudae tteoolla
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Han georeum dwiramyeon heorakhal su innayo miss you
Han georeum dwieseo naneun gidarilgeyo
Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo
Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo
Han georeum dwieseo naneun gidarilgeyo
Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo
Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo
Geudae han madie naneun useoyo
Geoulcheoreom maeil sarayo
Naui haruneun geudaeui geosijyo
Can’t stop me now can’t stop me now.
Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo
Can’t stop me now can’t stop me now.
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo
Can’t stop me now can’t stop me now.
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Michin deut michil deut haneobsi bureuda bomyeon
Han beoneun dorabolkkayo
Han beoneun dorabolkkayo
Can’t stop me now can’t stop me now
Geudaeman baraboneun nae mam ajik siryeoyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Geudaeman baraboneun nae mam ajik siryeoyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you
Heutnallineun barame geudae tteoolla
Nunbusin haessare geudae tteoolla
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you’
Nunbusin haessare geudae tteoolla
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you’
Dan ia menghetikan permainan gitarnya. Sorak
tepuk tangan dari selulu pengunjung kafe ini pun bergema
“Test.” Jonghyun
pun berbicara di depan microfon “Park Choa.. i’ll tell you something...”
Mendengar namanya di sebut oleh Jonghyu, Choa pun
terkejut. Semua pengunjung pun mencari-cari orang yang dimaksud Jonghyun itu. Choa
hanya menutupi wajahnya dengan sebuah majalah yang ia bawa.
“Park Choa, mukin... tiga tahun yang lalu, aku masih
terlalu payah... tiga tahun yang lalu aku masih tidak mempunyai nyali... tidak
punya nyali ituk mengatakan apa isi hatiku padamu Choa... dan dengan bodohnya
aku membiarkanmu pergi... aku tak bisa mencengahmu pergi. Aku bodoh Choa aku
bodoh.”
“Aku tak tahu, apa ini rencana tuhan atau hanya sebuah
kebetulan... dan aku pun saat ini bertemu denganmu lagi Choa... dan... aku pun
tak bisa mengelak lagi... aku memang tak bisa melupakanmu sedetikpun.”
“Park Choa.. aku tak ingin kehilanganmu untuk yang kedua
kalinya di hidupku. Aku tak ingin menyia-nyikan semuanya lagi saat ini...”
Lalu Jonghyun terdiam sejenak. Ia menghela nafas.
“Park Choa... i love you... i can’t stop loving you...
how long we’re did’t meet... how long i can’t see your smile.. this never changes...
i love you so much Park Choa... aku nggak bisa membohongi diriku lagi... Choa...”
Mendengar perkataan jonghyun tadi Choa pun terhenyak.
Rasanya ia ingin menangis saat ini juga sembari memeluk boneka seperti anak
usia 5 tahun. Perasaannya sangat tak karuan. Antara ia senang, terharu dan
semua perasan itu menjadi satu. Ya dia mendengarkan apa yang ia ingin
dengarkan... tiga tahun yang lalu..
“Choa..” ujar jonghyun “Mukin kau saat ini terkejut
mendengarkan semuanya.. tapi, ini lah hal yang selalu aku sembunyikan darimu
aku tak bisa mengelak lagi tentang semuanya ini. Ya aku sangat mencintaimu Choa..
sangat dan amat mencintamu... i can’t stop loving you Park Choa.”
“Park Choa, kau mendengarku?” Tanya Jonghyun “Jawablah Choaya
jawablah. Katakan kau mendengaranku saat ini Choa.”
Lalu Choa bangkit dari tempat duduknya. “Aku dengar...
aku mendengarkanya Lee Jonghyun.” Balas Choa.
Jonghyun pun tersenyum penuh harap. Dan Choa pun berlari
naik keatas pangunggu. Seluluh pengunjung kafe ini pun layangkan tatapan
bingung dengan Choa.
Lalu Choa dan Jonghyun pun saling bertatapan lama di atas
pangunggu. Butuh waktu sepersekian detik untuk Choa menyadari semuanya. Semua
yang di ucapkan Jonghyun tadi itu bukan mimpi
“Lee jonghyun.” Ujar Choa
“Nde?” Jawab Jonghyun. Lalu Choa mengengam tangan Jonghyun
sembari tersenyum.
“And me too..” Ujar Choa “I can’t stop loving you Mr.
Lee.”
Lalu Jonghyun pun memeluk Choa dengan spontan. Sorak
tepuk tangan dari pengujung pun mengemah.
“Park Choa..” Bisik Jonghyun di telinga Choa “I love you
so much... i can’t stop loving you... can’t... can’t. don’t leave me again Choa... i can’t life without you for second time
again.”
“Never.” Jawab Choa “And... me too... i can’t life
without you Lee Jonghyun... i love you... i love you so much Lee Jonghyun.”
Dan mereka pun berpelukan bahagia.
-end-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar