Laman

Selasa, 03 Juni 2014

I Can't Stop Loving You (ff)


Autor: Yunye 
Rating: PG-15
Genre: Romance, happy ending, AU
Length: Ficlet

Main cast:
-         Lee Jonghyun (CNBLUE)
-        Park Choa (AOA)

Disclaimer: sesuai sama lirik lagu CNBLUE yang judulnya can’t stop /? Ada kan lirik ‘ I can’t stop loving you’ /? Mokonya ff ini terinspirasa dengan lagu can’t stop di mana Lee Jonghyun terlihat tapan rupawan di mv ini /g. para cast adalah milik tuhan, orang tua, penggemar dan FNC en dan story murin dari diri saya yang cantik mirip enjel /g

Note: ini ff sudah saya modif /? Aslinya si main castnya yeojanya bukan Park Choa /? Kalo gak percaya check aja di wp ff cnblue indo. Oh iya ff ini sudah perah saya ikut lombakan di wp ff cnblue indo tp sayang gak menang /mewek/ yaudahlah ya~ namanya juga pemula hiks oke deh selamat baca~ mwah no copas no plagiat mikir deh kalian klo mau ngeplagiatin ff -_- gak kasihan sama author? hiks

-Choa pov-                           
Perasaan jenuh sedang menghampiriku malam ini. Kuputuskan setelah aku mengakhiri jam mata kuliahku yang terakhir malam ini aku pergi ke sebuah kafe untuk melepas penatku.
Aku pergi sendiri. Di tengah malam yang cukup dingin ini. Lalu aku berhenti di depan sebuah kafe. Well, kafe ini tak jauh dari kampusku mukin hanya berjarang sekitar 500 meter dari kampusku dan beberapa temanku sering kesini. Jujur saja selama aku kuliah nyaris tiga tahun aku tak pernah mengujungi kafe ini.
Dan ku putuskan untuk masuk. Seorang pelayan tampan menyambutku dengan senyuman ramahnya, lalu ia mengatarkanku ke tempat duduk, lalu ia bertanya denganku aku ingin memasan apa aku hanya menjawab aku ingin apa saja yang menurutnya enak. Dan pelayan itu sedikit bingung.
Tak lama kemudian pelayan itu pergi meninggalkanku sendirian. Kuputusakn untuk mengeluarkan Tabku mengisi waktu kosongku.
Suasana kafe ini cukup ramai. Aku sedikit bingung apa selalu seperti ini ya susana kafe ini setiap jam pulang kampus?
“Eh, hari ini Mr. Lee mau tampil kan?” Tanya seseorang yang lewat di hadapanku. Aku sedikit tertarik menguping pembicaraan para segelombolan gadis yang lewat di hadapanku itu
“Mr. Lee?” Gadis berambut cokelat tua sedikit kebingungan mendengar oceah temanya
“Itu loh Lee Jonghyun!” Sahut si rambut hitam “Gitaris tampan berlesung pipit itu itu. hari ini kan hari jumat pasti dia akan manggung di kafe ini.”
“Oh, Lee Jonghyun?” Tanya si rambut cokelat tua “Oh, iya pantas saja kafe ini ramai iya lah siapa si yang gak nolak lihat seorang gitaris tampan dengan suaranya yang merdu ini. Aku rasa tak ada satu pun orang apa lagi para gadis-gadis yang mau melewatkan hal ini?”
Lalu segrombolan gadis ini pergi dari hadapanku. Aku pun menerka-neraka. Lee Jonghyun? Sepertinya aku mengenal nama itu tapi dimana?
Dan pelayan yang tadi itu pun datang lagi di hadapanku
“Nona, ini pesanannya” Kata pelayan itu. pelayan itu membawakanku segelas iced americano. Memang di kafe ini ada kopi juga?
“Terima kasih.” jawabku. Lalu aku memberikan uang tip untuk pelayan itu dan pelayan itu pun pergi meninggakanku. Aku pun langsung mengenak Iced Americano yang ada di hadapanku saat ini.
“Test.. test...” Seru seseorang dengan microfon “Selamat malam semuanya saya Lee Jonghyun, malam ini saya akan menghibur kalian selama satu jam kedepan.”
Dan aku pun mendongak kearah suara itu. tunggu... pria yang sedang berada dia atas panggung itu... astaga benarakah dia Lee Jonghyun yang di sebutkan para gadis-gadis tadi? Lee Jonghyun.... ia tak pernah berubah sedikitpun ya. Rambutnya masih tetap berwarna hitam dan berantakan, kulitnya masih sama seperti dulu.. putih bersih dan senyumanya ditambah dengan lesung pipit itu...
Aku cukup terkejut melihan pria itu. aku rasa aku mimpi. Kalau ini mimpi aku tak mau bangun dari mimpiku. Takkan pernah mau. Aku sudah merasakan satu kali kehilangan pria itu... aku...
Lalu aku menikmati pertunjukan yang diberikan Lee jonghyun malam ini. Permain gitarnya sangat baik dan profesional aku cukup tercengang melihat betapa mahirnya dia bermain gitar itu. dan, suaranya yang indah nan merdu itu... benar-benar membuahku seperti berada didalam mimpi saja.
Dan ia mengakhir permainan gitarnya
“Terimakasih atas malam ini yang sudah menoton pertunjukan saya. Saya sangat merasa senang atas antusinisme kalian dengan saya. Saya Lee Jonghyun, ah satu jam memang cepatnya. Well, sampai jumpa semuanya di hari jumat berikutnya”
Lalu pria itu pun pergi turun dari panggung.
-Author pov-
            Lalu Choa pun bangkit dari tempat duduknya. Ia menyisakan seperempat Iced Americanonya yang belum ia minum tadi. Lalu ia memasukan Tabnya kedalama tasnya. Diambilah tas dan berapa bukunya lalu ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kafe ini
            Dan saat ia keluar dari kafe
            “Brukkk....”
            “Astaga.” Ujar Choa “Tuan, maafkan aku maaf aku tak melihat.” Buku-buku yang Choa bawa pun jatuh berantakan di lantai.
            “Choa?” seru seseorang. Lalu Choa yang sedang membersihkan buku-bukunya yang berantakan itu pun mendongak
            Dan sesosok Jonghyun pun berdiri di hadapannya. Ia memamerkan senyuman dan lesung pipinya itu. lalu Jonghyun pun berjongkok dan membantu Choa membereskan buku-bukunya itu.
            “Kau sedang apa disini?” Tanya Jonghyun lagi
            “Mele....pas penatku... karena jadwal kuliahku.” Jawab Choa gelagapan “Kau sendiri?”
            “Aku berkerja.” Jawab Jonghyun. Lalu Jonghyun pun membawakan buku-buku Choa itu dan menyerahkannya kepada Choa.
            “Terimakasih.” Jawab Choa
            “Sama-sama.” Balas Jonghyun. Dan Jonghyun pun pergi meninggalkan Choa
            Choa nampak terpanah dengan keberadan Jonghyun. Seketika ia merasakan detak jantungnya makin cepat. Dan aliaran darahnya makin cepat.
            Ya, perasaan ini masih sama seperti tiga tahun yang lalu... Lee Jonghyun.. jantungku ini masih sering berdetak tak beraturan jika aku melihat senyumanmu itu Lee Jonghyun... batin Choa
-Jonghyun pov-
            Hari makin hari terus berlalu, minggu demi minggu pun terus berlalu.. setelah hari pertemuanku dengan Choa waktu itu... setiap hari dan setiap detik aku tak bisa berhenti memikirkan Choa.
Ya nyaris tiga tahun aku tak pernah bertemu gadis mungil berambut blonde itu lagi. Setelah lulus SMA nyaris tiga tahun lalu aku tak pernah bisa bertemu dengan Choa. Karena Choa pindah dari Busan ke Seoul. Dan aku pun, aku pun mencoba menyusulnya kesini. Aku pikir ini gila... tapi... nyatanya... aku pun bertemu dengannya Park Choa
            Aku merindukanya... aku tak pernah bisa berhenti mencintainya...
            “Aish” desisku pada diri sendiri “sudah lah Lee jonghyun sudah. Ini mustahil Lee Jonghyun!”
            Hari ini hari jumat, well hari ini aku pun harus kembali berkerja menghibur di kafe tempat biasa aku mencari sesuap nasi itu.
            Udara musim semi yang cukup dingin dan menusuk tulangku. Aku berjalan kaki menuju kafe tempat ku berkerja sembari menggunakan matel tebal untuk menguragi udara dingin. Di tanganku tak lupa aku membawa sebuah box yang berisi gitar yang biasa aku gunakan
            Susana kafe malam ini cukup ramai ya seperti biasa. Bahkan kata pemilik kafe ini pengunjung menikat karenaku. Aku sedikit bangga dengan diriku yang berhasil membawa banyak pengunjung untuk kafe ini.
            Dan aku pun langsung naik keatas pangunggu dan duduk sembari membuka box yang berisi gitar klasikku. Ku rapikan posisi microfon dan mencoba berbicara
            “Test.. test selamat malam pengunjung setia” sapaku “selama satu jam kedepan.. saya Lee jonghyun akan mengibur kalian semua.” Dan aku pun memainkan gitarku. Kedua mataku melirik kearah kursi yang biasa Choa duduki. Namun, ia nampaknya belum datang. Apa dia tidak datang? Aku berusaha menghapus pikiran tetang Choa namun mustahil.
            Dan gadis itu pun... datang juga... seketika jantungku berdetak tak beraturan. Lalu Choa melambaikan tanganya denganku dan ia duduk di kursi kosong itu.
            Apa aku harus mengatakannya... aku tak ingin mengulang kebodohanku tiga tahun yang lalu.. ya aku harus memanfaatkan semua kesemptan ini Lee Jonghyun jangan pernah kau menyia-nyikan kesempatan kedua ini.
-Author pov-
            Dan Jonghyun pun menghentikan permainan gitar. “Malam ini, saya akan mempersembakan sebuah lagu... lagu ini saya nyanyikan sangat special untuk seorang gadis... gadis itu... gadis yang sangat istimewah untuk saya...”
            Lalu Jonghyun pun mulai memaikan gitarnya
‘Harue han beonman geudaen tteoollyeojwoyo miss you
Harue han beonman naneun ijeobolgeyo
Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo
Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo
Geudae han madie naneun useoyo

Geoulcheoreom maeil sarayo
Naui haruneun geudaeui geosijyo

Can’t stop me now can’t stop me now
Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you

Heutnallineun barame geudae tteoolla
Nun busin haessare geudae tteoolla
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you

Han georeum dwiramyeon heorakhal su innayo miss you
Han georeum dwieseo naneun gidarilgeyo
Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo
Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo
Geudae han madie naneun useoyo

Geoulcheoreom maeil sarayo
Naui haruneun geudaeui geosijyo

Can’t stop me now can’t stop me now.
Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo
Can’t stop me now can’t stop me now.
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you

Michin deut michil deut haneobsi bureuda bomyeon
Han beoneun dorabolkkayo

Can’t stop me now can’t stop me now
Geudaeman baraboneun nae mam ajik siryeoyo
Can’t stop me now can’t stop me now
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you

Heutnallineun barame geudae tteoolla
Nunbusin haessare geudae tteoolla
Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you’
            Dan ia menghetikan permainan gitarnya. Sorak tepuk tangan dari selulu pengunjung kafe ini pun bergema
            “Test.”  Jonghyun pun berbicara di depan microfon “Park Choa.. i’ll tell you something...”
            Mendengar namanya di sebut oleh Jonghyu, Choa pun terkejut. Semua pengunjung pun mencari-cari orang yang dimaksud Jonghyun itu. Choa hanya menutupi wajahnya dengan sebuah majalah yang ia bawa.
            “Park Choa, mukin... tiga tahun yang lalu, aku masih terlalu payah... tiga tahun yang lalu aku masih tidak mempunyai nyali... tidak punya nyali ituk mengatakan apa isi hatiku padamu Choa... dan dengan bodohnya aku membiarkanmu pergi... aku tak bisa mencengahmu pergi. Aku bodoh Choa aku bodoh.”
            “Aku tak tahu, apa ini rencana tuhan atau hanya sebuah kebetulan... dan aku pun saat ini bertemu denganmu lagi Choa... dan... aku pun tak bisa mengelak lagi... aku memang tak bisa melupakanmu sedetikpun.”
            “Park Choa.. aku tak ingin kehilanganmu untuk yang kedua kalinya di hidupku. Aku tak ingin menyia-nyikan semuanya lagi saat ini...”
            Lalu Jonghyun terdiam sejenak. Ia menghela nafas.
            “Park Choa... i love you... i can’t stop loving you... how long we’re did’t meet... how long i can’t see your smile.. this never changes... i love you so much Park Choa... aku nggak bisa membohongi diriku lagi... Choa...”
            Mendengar perkataan jonghyun tadi Choa pun terhenyak. Rasanya ia ingin menangis saat ini juga sembari memeluk boneka seperti anak usia 5 tahun. Perasaannya sangat tak karuan. Antara ia senang, terharu dan semua perasan itu menjadi satu. Ya dia mendengarkan apa yang ia ingin dengarkan... tiga tahun yang lalu..
            “Choa..” ujar jonghyun “Mukin kau saat ini terkejut mendengarkan semuanya.. tapi, ini lah hal yang selalu aku sembunyikan darimu aku tak bisa mengelak lagi tentang semuanya ini. Ya aku sangat mencintaimu Choa.. sangat dan amat mencintamu... i can’t stop loving you Park Choa.”
            “Park Choa, kau mendengarku?” Tanya Jonghyun “Jawablah Choaya jawablah. Katakan kau mendengaranku saat ini Choa.”
            Lalu Choa bangkit dari tempat duduknya. “Aku dengar... aku mendengarkanya Lee Jonghyun.” Balas Choa.
            Jonghyun pun tersenyum penuh harap. Dan Choa pun berlari naik keatas pangunggu. Seluluh pengunjung kafe ini pun layangkan tatapan bingung dengan Choa.
            Lalu Choa dan Jonghyun pun saling bertatapan lama di atas pangunggu. Butuh waktu sepersekian detik untuk Choa menyadari semuanya. Semua yang di ucapkan Jonghyun tadi itu bukan mimpi
            “Lee jonghyun.” Ujar Choa
            “Nde?” Jawab Jonghyun. Lalu Choa mengengam tangan Jonghyun sembari tersenyum.
            “And me too..” Ujar Choa “I can’t stop loving you Mr. Lee.”
            Lalu Jonghyun pun memeluk Choa dengan spontan. Sorak tepuk tangan dari pengujung pun mengemah.
            “Park Choa..” Bisik Jonghyun di telinga Choa “I love you so much... i can’t stop loving you... can’t... can’t. don’t leave me again Choa...  i can’t life without you for second time again.”
            “Never.” Jawab Choa “And... me too... i can’t life without you Lee Jonghyun... i love you... i love you so much Lee Jonghyun.”
            Dan mereka pun berpelukan bahagia.
-end-