Laman

Selasa, 16 September 2014

i love you americano man (ff)


Autor: Shin Yuna 
Rating: PG-15
Genre: romance, AU
Length: one shoot

cast:
-        Lee Jungshin (CNBLUE)
-        Seo Yuna (AOA)
-        Jung Yonghwa (CNBLUE)
-        Kwon Mina (AOA)
-        Kim Chanmi (AOA)
-        Lee Jonghyun (CNBLUE)

Disclaimer:
Aku buat ff ini aslinya cuman membalaskan dendam dengan khyalanku/? aku iseng-iseng lagi berhayal di some famous coffee shop /? (namanya kusensor ya XP)Ini semua murni inspirasaku no kopas loh :( Semua tokoh milik Tuhan, FNC, CNBLUE, AOA, BOICE, ELVIS, dan tentu umma appa dan keluarga mereka /? Ff ini murni hanya imajinasi ya!

Note:
kalo ada kesamaan ide dan latar mianhae :( semua orang terkadang memiliki kesamaan tanpa hasil contek mencontek. Selamat menikmati.Kalau sedikit klasik ceritanya maklumi saja~ i’m just pemula /?
Happy reading~ semoga kalian suka hahaha /? Jangan lupa kritik dan sarannya. Hati2 banyak typo :*


-        Terkadang dengan suatu kebiasaan yang tak lazim dan perhatian yang kecil, membuat seseorang jatuh cinta dengan mudah bahkan untuk seseorang yang sama sekali tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya akan mencintaimu dan membalas perasaanmu -


Author pov’s

            Di siang yang dingin di musim semi. Di sebuah coffee shop yang cukup ramai dengan pengunjung, Jungshin seorang namja jangkung hanya duduk di pojokan coffee shop sembari terus mengetuk-ngetukan kan jari telunjuknya di atas meja. Diliriknya jam tangan yang ia gunakan.
Sudah nyaris satu setengah jam ia duduk sendirian dan tidak memesan apa-pun untuk dirinya. Perasaanya sangat cemas hari ini. Entah lah, otaknya mulai berfikir bagaimana ia akan mengatakan sesuatu. Yang ada di pikiranya ia takut membuat orang tersebut menjadi marah dan tidak ingin bertemu denganya.
“Selalu saja kalau bikin janji sukanya ngaret!” gerutu Jungshin. Ia terus memperhatikan ponselnya kalau kalau mukin ada pesan masuk atau telfon.
“Sunbaenim!” seru seseorang dan membuat Jungshin cukup kaget. Ia pun menoleh kearah belakang tubuhnya. Terlihat seorang gadis berambut sebahu berwarna honey blonde berjalan menuju kearah Jungshin. Tubuhnya yang nampak seperti gitar spanyol sangat cantik dan indah itu pun hanya di tutupi dengan sebuah matel tebal Seketika Jungshin mulai salah tingkah. Wajahnya mulai merah padam seperti kepiting rebus. Lalu gadis itu melepaskan mantel tebalnya itu terlihat ia hanya mengunakan celana jeans pendek dan kaus oblong yang di padukan dengan sepatu kets.
“Hello sunbaenim!” sapa gadis itu saat ia sudah duduk di hadapan Jungshin “Apa aku terlambat sangat lama? ah, mianhae sunbae, aku baru saja pulang latihan dengan member AOA nih.”
“Anniya” ujar Jungshin spontan “Aku baru datang lima menit yang lalu kok, Yuna” Jungshin pun berusaha menyembunyikan berapa lama waktu yang ia buang untuk menunggu gadis ini.
“Mianhae sunbaenim.” ujar gadis itu “Nanti aku traktri sunbae deh. Minum kopi sepuasnya untuk sunbae sebagai tanda permintaan maafkan aku, karena membuat sunbaenim menungguku. mau minum kopi apa? Iced Americano? Iya?”
Jungshin pun mengeleng cepat “Tak perlu repot-repot Yuna, aku bisa bayar sendiri. Masa seorang bassist band se-terkenal CNBLUE harus merepokan hoobaenim-nya?”
Yuna pun tersenyum “Aish, aku tidak merasa di repotkan kok sunbae sungguh hanya sebagai tanda permintaan maaf saja.”
--
Jungshin’s pov
            Seketika jantungku ingin berhenti berdetak saja saat ini. Astaga aku sedang melihat soerang malaikat dari khayangan tersenyum denganku hari ini. Aku tidak sedang bermimpi kan? Jika aku bermimpi, aku tak ingin terbangun dari mimpi indah ini.
Aku pun terus memandangi Yuna yang ada di hadapanku. Memandangi betapa cantiknya gadis ini. Rambutnya yang sewarna madu, kedua matanya yang berwarna cokelat, dan kulitnya yang bersih. Aku benar – benar merasa dia bukan manusia tapi dia seperti seorang malaikat.
“Sunbaenim!” seru Yuna sembari melambaikan tanganya di depan wajahku. Sontak aku terkejut dan menjadi salah tingkah.
“Oh... oh... oh.. iya Yuna wae?” tanyaku gelgapan “Kau ingin minum apa? ayo pesan saja.”
“Lah, kenapa sunbae bertanya aku mau minum apa?” Yuna menaikan alisnya “aku bukan seorang coffee lovers sepertimu atau Yonghwa sunbaenim. Dasar americano man! ugh! Sebenarnya aku ingin Hot Chocholate tapi mukin ini terkesan seperti anak-anak ya?”
Seketika aku tersenyum. Ya, Yuna selalu menyebutku akhir-akhir ini dengan sebutan Americano man, karena aku beberapa waktu belakangan ini lebih sering meminum Iced Americano. Bahkan julukan Americano man yang Yuna berikan dengan Yonghwa hyung juga diberikan denganku saat ini.
“Jadi kau ingin minum apa Seo Yuna?” tanyaku lagi “Iced cappuchino blend?, caramel ? atau-“
“Ah, baik aku seketika ingin minum hot cappuchino” potong Yuna “Disuasana dingin seperti ini aku lebih suka minum yang hangat. Sunbaenim, apa masih mau memesan apa? Iced americano? Aku sarankan si lebih baik minum yang hangat saja dari pada kedinginan nanti kau terkena flu lagi.”
Ya gadis ini. Selalu saja... mengkhawatirkanku dan inilah... ini lah yang membuatku semakin lama semakin mencintai gadis ini. Kelembutanya... senyumanya... perhatianya... ah, Seo Yuna kau benar-benar seorang malaikat
Aku pun memanggil pelayan dan memesan minuman yang kami berdua inginkan. Seketika setelah aku memesan lalu pelayan itu kembali pergi meninggalkan kami berdua, aku dan Yuna saling bertatapan dalam kebisuan dan tiba-tiba Yuna pun mengeluarkan tab-nya dan sibuk dengan tabnya
Sial, kenapa jadi dia sibuk sendiri -_- menyebalkan yeoja dimana-mana memang menyebalkan err. Kalau aku tidak mencintai yeoja ini sudah aku tinggalkan dia sendirinya.
Dan pelayan pun datang sembari membawakan kopi pesanan kami. Kali ini aku memesan Hot Mochachino dan meninggalkan Iced Americano kesukaanku itu. ah, entahlah kenapa aku tidak sama sekali merasakan dingin ya? Seharusnya aku memesan Iced Americano saja tadi.
Setelah pesan datang, Yuna pun mulai sibuk dengan tabnya. Seketika aku merasa kesal juga lama-lama dengannya. Semacam aku tidak dianggap -_- hello handsome bassist and maknae yang di gilai di Korea Selatan sudah berada di hadapanmu Seo Yuna!
“Yuna-ya!” seruku
“Ah, nde sunbaenim?” sahut Yuna “Waeyeo? Sunbae mau pulang?”
“Jangan abaikan aku!” erangku. Seketika dengan kesal aku pun bangkit dari tempat dudukku dan menghampiri Yuna, dan dengan kesal aku mengambil tabnya dari pangkuan gadis ini.
--
Yuna’s pov
             Sial! kenapa tiba-tiba Jungshin sunbae mengambil tabku seperti ini? Argghh kenapa semakin hari tingkah Jungshin sunbaenim semakin aneh. Entah lah, aku makin bingung dengan sikapnya akhir-akhir ini.
Bukan aku besak kepala, tapi dia memperlakukanku sangat istimewa semakin hari. Padahal seharusnya dia bisa memperlakukan Mina seperti ini namun kenapa harus aku? Bukan kah dia dan Mina sangat dekat?
Dan hari ini? Angin apa manusia ini mengajakku minum kopi bersama? Kenapa dia tidak mengajak Mina atau mukin teman satu grupnya?
“Sunbaenim...” ujarku kaget “Jangan ambil tabku!”
“Seo yuna.” sahut jungshin sunbae “Jangan abaikan aku!”
Aku terdiam. Dan saat ini jarak antara kami berdua tinggal beberapa jengkal lagi. Seketika jantungku berdetak cukup cepat. Eottoke.... jangan Yuna... jangan besar kepala. Ingat dia hanya sunbaenimmu jangan berharap lebih.
Dan Jungshin sunbae pun menjauh dariku. Kini ia kembali duduk di hadapanku. Lalu, sekarang giliran dia asik bermain dengan tabku. Ugh padahal tab itu hiburanku! Sunbae ini senang sekali menganggu waktuku bersama tab kesayanganku.
“Yuna.” ujar Jungshin sunbae. Lalu ia mengembalikan tabku. Terlihat ia membuat suatu tulisan. Tunggu aku tidak salah baca kan? Apa maksudnya ia menulis 1... 2... 3... 4? Seperti anak sekolah dasar yang sedang belajar berhitung saja!
“Apa maksud sunbaenim?” tanyaku nampak bingung. Aish Yuna berhentilah bersikap seprti orang linglung Yuna! Bagaimana Chanmi dia memanggilmu dengan sebutan orang linglung? Aish Seo Yuna...
Dan Jungshin sunbaenim pun kembali mengambil tabku. Lalu ia kembali menulis di aplikasi menggambar yang ada di tabku.
“Seo Yuna...” ujar Jungshin sunbae
Dan aku pun tersedak. Apa? he’s want to kiss me every minute, ever hour everyday? Heol! Aku bukan yeoja... yang sembarang kau tahu Lee Jungshin? Err akan ku adukan dengan manager eonnie!
“Sunbaenim!” erangku “Apa maksudnya ini?”
Seketika Jungshin sunbae pun kembali menghampiriku. Kini ia berlutut di hadapanku. Astaga.. seketika jatungku berdetak tak karuna.“Jangan panggil aku sunbaenim!” perintahnya “Aku nggak suka!”
Dasar manusia aneh! Masa aku harus memanggil namanya! Mau dipandang apa aku ini? Hoobaenim kurang ajar?
“Kenapa?” aku menatapnya tajam “Masa iya aku harus memanggil namamu? Seperti itu kau maunya? Lalu aku harus-“
Chu~
Seketika sebuah ciuman mendarat mulus di pipi kananku. Aish, ya tuhan... baru kali ini ada seorang namja yang berani mencium pipiku secara tiba-tiba begini. Mana ini tempat ramai lagi? Bagimana kalau ada paparazzi yang melihat? Tamatlah aku!
“Kau” ujarku “Kenapa sunbae... kenapa...”
Seketika Jungshin sunbae pun memelukku dengan erat. Terasa desah nafasnya di tengkuk leherku. Seketika aku benar-benar lemas. Ya tuhan... apa yang harus aku perbuat? Pasti... pasti Mina akan marah denganku... aish, mianhae... mianhae.. Mina.
“Seo Yuna... saranghae.... saranghae...” bisik Jungshin sunbae tepat di telingaku.
Astaga rasanya aku ingin berteriak saat ini juga. Aku nggak salah dengar kan? Ya memang aku mencintainya dan aku pikir ini gila dimana aku notabenya hanya seorang hoobaenimnya malah mencintai sunbaenim sendiri oke aku sudah tidak waras memang! Dan yang lebih gilanya lagi, aku sudah merebut Jungshin dari Mina eottoke.
“Lee Jungshin...” ujarku
Dan jungshin sunbaenim pun melepaskan pelukanya denganku. Lalu ia mengegam tanganku dengan erat. Dia tidak perduli dengan suasana coffeeshop hari ini. Mau ramai atau sepi dia seperti sudah kebal dengan blitz kamera dari paparazzi atau penggemarnya. Dasar aneh!
--
Author’s pov
            “Mianhae Yuna.” ujar Jungshin “aku tahu ini... ini terkesan tidak masuk diakal denganmu. Tapi ini lah kenyataannya Yuna... aku mencintaimu... sangat amat-.”
“Oppa.” ujar Yuna spontan
“Ne, Yuna?” Jungshin pun menatap Yuna dengan lembut. Ia terus mengengam kedua tangan Yuna. Rambut hitam milik Jungshin pun seketika terliat lebih lepek dari biasanya. Yuna hanya mengigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugupnya. Mereka saling bertatapan dalam kebisuan sangat lama.
I love you too..” jawab Yuna
Mendengar kalimat yang di ucapkan yuna tadi, jungshin merasa ia seperti sedang bermimpi. Dan senyum kini mengembang dari bibir Jungshin ekspersi kebahagiaan terpancar dari wajahnya.
“Seo Yuna..” ujar Jungshin
“Nde oppa?”
Dan jungshin pun merenguh wajah Yuna dengan kedua tanganya. Kini wajah mereka semakin dekat tinggal sejengkal lagi. Desah nafas yuna terasa sekali di wajah Jungshin begitu juga sebaliknya
I’ll love you till the end of time.” ujar Jungshin. Dan dengan spontan Jungshin mencium hidung Yuna. Seketika wajah Yuna makin terlihat merah padam.
I love you more and more Lee Jungshin! I dont know why i love you! Now give me what the reason why i love you, Lee Jungshin.” Balas Yuna. Dan senyum pun terukir manis dari bibir merah Yuna.
I know it, Yuna” jawab Jungshin. “Jawabnya hanya didirimu Yuna”
 Seketika mereka pun saling berpandangan satu sama lain. Dan sebuah kecupan mendarat di hidung Yuna. Seketika wajah yuna pun kembali merah padam
“Yah oppa!” erang Yuna
Dan jungshin pun tersenyum meledek dengan Yuna “Wajahmu sangat merah seperti kepiting rebus Seo Yuna.”
Dan Yuna pun menjauhkan dirinya dari Jungshin. Jungshin pun kembali ketempat duduknya, ia pun memandangi wajah Yuna cukup lama. Yuna hanya membuang pandangnya dari Jungshin sembari mengigit bibir bawahnya.
--
Jungshin’s pov
            Aku merasa aku sedang bermimpi saat ini. She’s have feel same with me? Ah benar juga si kata Yonghwa hyung cobalah berusaha jujur daripada terlambat. Seketika otakku mulai berfikir. Rasanya...aku ingin mencium bibirnya saat ini namun...
“Sunbaenim?” panggil Yuna tiba-tiba dan membuyarkan lamunanku
“Oppa” ralatku “Waeyeo Yuna?”
“Anniya” Yuna menggeleng
Aku pun melirik jam tanganku. Jam sembilan. Baiklah, saatnya pulang. Aku harus cepat-cepat pulang ke dorm daripada kena omel lagi -_-
“Ayo kita pulang!” perintahku “Habiskan kopimu, Yuna.”
Seketika Yuna pun mengambil cangkir kopi miliknya lalu ia meminum kopi miliknya dengan cepat lalu ia tersenyum denganku.
“Sudah! Ayo kita pulang” lalu Yuna bangkit dari tempat duduknya sembari membawa tas jinjing dan tabnya.
“Baiklah” ujarku. “Ayo kita pulang tapi, sebelum kita pulang kau harus menemaniku kesuatu tempat arraso?” aku pun mengengam tangan Yuna dengan erat lalu kami meninggalkan CoffeShop dengan bahagia. Lalu aku pun mengajak Yuna berjalan menelurus pertokoan yang nampak mulai sepi. Ya sekarang memang belum larut si, tapi sudah sepi saja
Lalu kami berdua berhenti di sebuah taman bermain. Ah, aku salah membawa Yuna ketempat ini. Seketika Yuna pun melepaskan genggaman tanganya. Lalu ia berlari kearah ayunan ditaman ini.
“Taman ini sudah sepi ya? Ah, aku merindukan saat-saat aku bebas bisa bermain.”
Aku pun mengambil posis duduk di ayunan kosong yang berada di samping Yuna. Lalu Yuna pun mulai bermain dengan ayunanya. Terlihat sekali rona bahagia dari wajahnya. Dan, memang benar terkadang kebiasaan yang tak lazim seseorang membuatnya nampak semakin menarik.
“Kau seperti anak kecil” ledekku. Lalu Yuna pun menghentikan permainanya. Dan kin ia menatapku tajam
“Kalau aku seperti anak kecil, kenapa kau tadi mengatakan aku mencintaimu Seo Yuna.” cibir Yuna “Dasar manusia aneh.”
“Aku aneh?”
“Ya!” tuas Yuna “Kau itu aneh! Kenapa kau mengatakan kau mencintaiku padahal kita saja tidak terlalu dekat, kenapa bukan Mina kenapa?-“
“Kau cemburu dengan Mina?” potongku “Ah, kau ini”
“Tidak” jawab Yuna cepat “Siapa yang cemburu?”
“Mina dekat dengaku.” aku pun bangkit dari tempat dudukku “Karena dia minta di ajari bagimana cara bermain bass yang hebat, dan asal kau tahu.. diam-diam Mina sedang mencari informasi tentang Jonghyun hyung.”
Eoh bodoh kenapa aku mengatakan masalah Mina dan Jonghyun hyung? Habislah aku dengan Mina besok ya tuhan ampuni aku.
“Jonghyun sunbaenim?” tanya yuna bingung “Memangnya kenapa? Apa Mina naksir sama dia? Wow.”
“Entahlah.” aku mengakat bahuku “Mukin.”
Lalu aku pun berlutut di hadapan Yuna saat ini sembari mengenggam tanganya dengan erat dan aku pun menatap kedua mata cokelatnya yang indah itu sangat lama.
“Jadi, kau tidak akan berfikiran aneh-aneh lagikan?” tanyaku “Aku hanya mencintaimu Seo Yuna sungguh.”
“Tapi-“
“walau kita tidak terlalu sering bertemu.” potongku “Walau kau tidak terlalu dekat denganku seperti Mina tapi ini lah, terkadang sesuatu yang tak disangka bisa datang begitu saja.”
“Aku pikir.” tambah Yuna “Kau dan Mina sedang kencan sunb-“
“Panggil aku oppa sekarang.” perintahku “Kau harus memanggilku oppa Seo Yuna arraso?”
Yuna pun tersenyum “Sepertinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang sulit.”
“Kau harus berusaha” tuasku “Arraso?”
“Ne oppa aku akan-“
Dan secepat kilat aku mengecup bibir Yuna untuk menghentikan pembembicaraanya. Oh astaga pabo-_- apa yang aku perbuat.
“Mianhae.” ujarku tiba-tiba. Dan Yuna terlihat kaget. Seketika ia menatapku dengan tajam dan sedetik kemudian ia tersenyum.
“Kau ini membuatku kaget saja.” ujar Yuna dan Yuna pun mendekatkan wajahnya denganku sedetik kemudian. Ia pun membalas ciumanku cukup lama. aish, aku benar-benar kehabisan nafas rasanya. Dan ia pun melepaskan ciumanya dan terseyum puas denganku
“Seo Yuna.” ujarku
“Kita impas.” ujar Yuna gembira
Lalu aku pun memeluk Yuna dengan erat “Aku mencintaimu, Seo yuna.”
“Nado.... i love you too.. Americano man.” balas Yuna
“Jadi?” tanyaku “Americano man-mu siapa aku atau-“
“Yah!” gerutu Yuna “Tentu saja kau Lee Jungshin. I love you Americano Man!

--