Laman

Jumat, 12 Desember 2014

fake married [chapter 1] (ff)


Autor: Yunye 
Rating: PG-17
Genre: romance, AU,  comedy
Length: chapter

Main cast:
-        Lee Jungshin (CNBLUE)
-        Kwon Mina (AOA)
-        Choi Jonghoon (FTISLAND)
-        Kim Seolhyun (AOA)
Other Cast:
-        Kwon Kwangjin (N.FLYING)
-        Lee Jonghyun (CNBLUE)
-        Jung Yonghwa (CNBLUE)
-        Lee Jaejin (FTISLAND)
-        Shin Hyejeong (AOA)
-        Seo Yuna (AOA)
-        Park Choa (AOA)
-        Kang Minhyuk (CNBLUE)

       Disclaimer:  sebenernya terinspirasi sama pasangan koplak di tempation drama /? siapa lagi kalo bukan Na Hong-gyu sama Yoo Sejin '-'. dan beberapa drama yang nggak bisa di sebutkan sangki banyaknya inspirasinya '-'/ sisanya si hanya khyalan-khayalan saya aja si huahaha Xp

Note: ciee udah chapter 1 ni ahaha maap ceritanya rada gaje /? dan maap lama di post karena autournya sibuk selamat baca '3'~

Mina’s pov
            Sial, karena Kwangjin oppa terlamat menjemputku aku harus bertemu dengan pria aneh dan menyebakan! Awas kau oppa tidak akan aku ampuni sampai nanti!. Aku pun berjalan keluar dari terminal sembari menyeret koperku yang besar dan membawa kantung belanjaanku. Aku pun langsung berusaha mencari taksi untuk pulang kerumah dengan cepat karena Kwangjin oppa tidak akan menjemputku nampaknya. Nyaris dua jam aku menunggunya dan terus menelfonya namun aku tidak mendapat jawaban sama sekali
Selama perjalanan dari bandara menuju rumah, aku pun terus membayangkan wajah eommaku dan appaku. aku begitu merindukan mereka terutama eomma, namun aku merasa lebih nyaman tinggal di Jepang dengan harabeoji dan halemoni di tambah lagi dengan suasan Osaka, Jepang yang begitu damai.
dan ponselku berdering sebuah pesan kakotalk masuk ke ponselku
Dari: Choi Jonghoon
Kau sudah pulang dari Jepang, Mina? Apa aku harus menjemputmu di bandara sekarang?
Aku menghela nafas panjang. astaga kenapa Jonghoon sunbae sama menyebalkan dengan Kwangjin oppa? kenapa dia tidak mengkakoktalkku dua jam yang lalu? Ha -_-
Untuk: Choi Jonghoon
Terlambat kau menanyakan posisiku saat ini ada di bandara atau tidak aku sudah didalam taksi dan dalam perjalanam pulang menuju rumah -_- seharusnya kau menanyakan ini dua jam yang lalu agar aku tidak naik taksi -_-
Kusentu tombol send pesan dan aku pun meletakan ponselku dia atas kedua pahaku. Ah, kenapa semua orang menyebalkan? Tadi Kwangjin oppa, lalu pria gangster aneh itu dan sekarang Jonghoon sunbae -_- yatuhan aku harap aku cepat sampai kerumah dan aku cepat mengadukan hal-hal menyebalkan ini dengan eomma dan appa.
Dari: Choi Jonghoon
Mian, aku lupa kau sampai jam berapa dari jepang hari ini. Mukin aku terlalu sibuk dengan kegiatanku di kampus. Mianhae Minaring. Aku harapa kau tidak sedang cemberut berteriak kesal atau meninju seseorang lalu menangis karena aku tidak menjemputmu.
Sebagai perintaan maafku, aku akan datang kerumahmu arraso? Kau ingin aku bawakan apa sebagai tanda penyambutanmu? Permen kapas? Pizza? Apa pun akan aku belikan
Untuk: Choi Jonghoon
Sudahlah, sunbae tidak usah sebegitunya denganku. Aku sudah biasa seperti ini bahkan oppaku sendiri nampaknya lupa aku hari ini pulang dari Jepang.  Aish -_-  aku tidak akan melakukan hal-hal yang kau sebutkan tadi -__- memangnya seseram itu kah aku sedang marah?
Aku? Aku hanya mau permen kapas si sebenarnya itu satu-satunya moodboster untukku :3 bawakan aku permen kapas yang banyak ya :p kalau tidak aku tidak akan memaafkanmu sunbaenim :P
Oh iya, sunbae apa Hyejeong menghubungimu? Kenapa hanya dia saja yang nampaknya tidak perduli aku pulang -_-
Aku pun terus memandangi pemandangan yang berada di luar kaca taksi ini. Nampaknya salju masih belum menghilang sepenuhnya dari kota bahkan jalanan pun masih terselimuti oleh salju. Rasanya, aku lebih suka melewati musim dingin di di jepang daripada aku harus kembali ke korea
Jepang begitu mengasikan untukku. Tapi, aku merasa sangat jangal dengan appa biasanya ia tidak pernah menyuruku pulang secepat ini bahakan saat aku masih kecil pun apa tidak pernah memaksakan aku untuk pulang cepat dari jepang? Ada apa ya? Aku merasa ini aneh.
--
Jungshin’s pov
            Akhirnya gadis aneh itu sudah pergi. Aku pun menghela nafas panjang karena aku sangat lega tidak ada yang memperhatikanku kembali. Ku kembali memasang earphoneku yang terlepas dari telingaku tadi.
            “kau disini rupanya?!” seru seseorang dan membuatku merasa terganggu kembali oh kumohon cukup sudah jangan ada orang-orang aneh yang mengangguku lagi -_-
            Aku pun melirik kearah samping kananku terlihat seorang pria berkullit putih bersih berambut cokelat tua, tingginya mukin masih kurang dariku dan sangat tampan berjalan kearahku. Dan disamping pria berkulit putih itu berjalan sesosok pria yang lebih pendek darinya berkulit sedikit kecokelatan rambut hitamnya terlihat berantakan lalu mereka menghampiriku
            “Apa kabarmu, adikku tersayang” sapa pria berkulit putih itu denganku “Nyaris dua tahun kita tidak bertemu ya?”
            “Baik, Hyungku tercinta.” jawabku sinis “Bagaimana rasanya selama ini kau hidup tampaku? Menyenangkan bukan?”
            Lalu pria itu memelukku erat dan membuatku nyaris tidak bernafas sial tenaga pria ini sangat kuat seperti ingin meremukan semua tulang-tulangku.
            “Jangan membuatku akan memukulmu di depan umum, Lee Jungshin” bisik pria itu tepat di telingaku “Ayolah, disini ada temanmu kau mau aku mempermalukanmu di depan teman lamamu, Lee Jungshin?”
            “Wah, pasangan adik dan kakak yang sangat harmonis” ujar pria pendek yang bersama hyungku ini “Aku sangat iri dengan kalian berdua, ternyata Jonghyun hyung sangat menyanyangi adiknya wow.”
            Lalu Jonghyun hyung melepaskan pelukkannya dariku. Dan ia pun tersenyum seperti biasa ia terlalu hebat memarekan senyum palsunya.
            “Kau bisa saja, Jaejin-ah” ujar jonghyun hyung “Bukankah itu wajar seorang kakak yang sudah lama tidak bertemu dengan adiknya begitu lama hmm?”
            “Iya juga si hyung” jawab Jaejin “Hey, Jungshin-ah apa kabarmu?” Jaejin pun mengalihkan pembicaranya dengan jonghyun hyung “Aku sangat merindukanmu, sobat lama”
            Aku tersenyum memaksa “Aku pun juga merindukanmu, Jaejin-ah! Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah punya teman kencan?”
            “Aku sangat baik” lalu Jaejin memelukku hangat “Teman kencan? Aku tidak sedang memilik teman kencan kau tahu itu?”
            “Bagaimana kabar Seolhyun?” tanyaku spontan “Aku sangat merindukan dia.”
            “Hmm...” lalu Jaejin melepaskan pelukannya “Baik. Sekarang dia tumbuh jadi seorang gadis yang cantik dan populer di kampusku. Oh iya btw, aku satu kampus denganya tapi kami berbeda jurusan. Apa kau ingin menitipkan sebuah salam untuknya? dengan senang hati aku akan menyampaikannya”
            Aku pun mulai salah tingkah. Nampaknya Jaejin sangat lihai membaca pikiranku. Ya aku sangat merinduknya dan aku ingin mengatakan hal yang tertunda selama dua tahun ini karena appaku yang menyebalkan itu.
            “Lain kali saja” elakku “Oh iya, hyung bukan kah appa sangat ini bertemu denganku? Sebaiknya kita semua cepat pulang.”
--
Mina’s pov
            Aku pun tiba di rumah. Terlihat susana rumah begitu sepi. Kemana semua orang? Apa appa sudah berkerja di kantor hari ini? Lalu kemana eomma dan Kwangjin oppa? apa mereka pergi? Kenapa rumah begitu sepi? Tapi, kalau semua orang pergi kenapa pintu gerbang tidak di kunci? Lalu kenapa mobil appa dan motor Kwangjin oppa terparkir rapi di halaman rumah? Oh tunggu aku sepertinya melihat mobil sedan Jonghoon sunbae juga sejak kapan dia memarkirkan mobilnya di rumahku? Tadi dia bilang dia sedang sibuk di kampus karena ada acara persiapan untuk pentas kesenian di kampus -_- aneh
            Aku pun dengan susah payah menuruhkan semua barang-barang yang berada di bagasi sendirian lalu aku pun menurunkan barang-barang dari bagasi taksi. Setelah itu aku pun merogoh tas selempang kecil dan mengambil dompetku lalu membayar ongkos taksi. Aku pun berjalan memasuki halaman rumah sembari menyeret tas koperku. Dan saat aku ingin membuka pintu rumah seseorang menutup mataku
            “LEPASKAN AKU” teriakku histeris “KAU MAU APA KENAPA KAU-“
            “SUPRIESSS!” teriak semua orang dan seketika seseorang yang menutup kedua mataku pun melepaskan tutupan mata itu. dan betapa kagetnya aku suasana ruang tamu di sulap seperti tempat pesta kecil dan di tembok ruang tamu pun tertulis tulisan ‘selamat datang Kwon Mina’
            “Kalian..” ujarku lemas
            “Mianhae, Mina” bisik seseorang tepat di telingaku dan aku pun mendongak kearah belakang terlihat sosok Jonghoon sunbae sudah berdiri di belakangku sembari memeluk pinggangku erat. Ia pun tersenyum seperti biasanya denganku
            “Sunbaenim!” dengan spontan aku membalikan tubuhku meluknya “Bogoshipo, Jonghoon sunbaenim”
            “Nado, Mina-ya” jawab Jonghoon sunbae sembari mengelus rambutku.
            “Ehm..” terdengar suara seseorang  sedang batuk dan aku pun langsung lepaskan pelukanku dengan Jonghoon sunbae. Terlihat sahabat-sahabatku sedang menghampiri kami berdua.
            “Awas nanti Kwangjin oppa marah loh, sunbae” ledek gadis bertubuh jangkung dengan rambut cokelat muda panjangnya yang tergerai bebas
            “Aku harap, Kwangjin tidak melihatku” elak Jonghoon sunbae “kau pasti iri dengan Mina ya, Hyejeong-ah?”
            Hyejeong mengerutkan keningnya “Aku? Cemburu? Cih, tidak buat apa aku cemburu?.”
            “Kemana Jaejin?” tanya si gadis berambut blonde pendek yang tak lain adalah Choa unnie, seniorku dia sangat ramah dan menyenangkan dia seniorku sejak aku SMA hingga saat ini.
            “Dia bilang dia hari ini pergi ke bandara ingin menemui teman lamanya” jawab Hyejeong “Memangnya kenapa unnie?”
            “Tidak” Choa unnie mengeleng cepat “Oh ayolah kita masuk, aku dan bibi Jung sudah menyiapkan makan malam kita semua.”
            Lalu gadis berambut cokelat kepirangan mendekat kearahku “Mina, apa kau membawakan pesanku?”
            Aku pun tersenyum mengejek “Kau harus membayar dua juta won untuk camilanmu Yuna unnie”
            “Yak, Mina-ya” Yuna unnie mengerutkan keningnya “Aku ingin memberi sedikit hadiah peperon, cokelat, dan permen dari Jepang untuk Minhyukkie kenapa aku harus membayar dua juta won untuk ini?”
            “Kau ini” gerutuku
            Dan Yuna unnie memelukku erat “Aku hanya ingin membuat namjachiguku senang Mina. Ayolah ku mohon bantu aku”
            “Ya.ya.ya” jawabku cepat “Dan aku tidak memiliki seorang teman kencan pun”
            “Lalu pria disampingmu itu?” Yuna unnie pun melirik kearah Jonghoon sunbae. Aku pun menerjap kan kedua mataku.
            “Dia...”
            “Kami hanya berteman baik” jawab Jonghoon sunbaenim
--
Jungshin’s pov
            Selama perjalan di dalam sebuah mobil limosin mewah ini aku hanya terdiam dan tidak mau berbicara sama sekali dengan Jonghyun hyung atau Jaejin. Entahlah, selera humorku bersama Jaejin yang biasanya kami lakukan seketika hilang sejak aku duduk berhadapan dengan Jonghyun hyung
            “Kau haus?” tanya Jonghyun hyung memecahkan keheningan dia antara kami bertiga
            “Tidak” jawabku sinis
            “Baiklah, kalau kau tidak haus” lalu Jonghyun hyung mengambil vokda, dari laci mini bar di mobil ini dan menuangkanya di dalam gelas kecil “Jaejin-ah apa kau ingin minum?”
            “Ah, tidak” tolak Jaejin “Aku tidak suka minum alkohol di siang hari, hyung. Aku harus mengurangi alkohol sekarang atau tidak nenek sihir akan mengutukku.”
            Dan mobil ini pun berhenti di sebuah rumah yang mirip seperti istana. Ya mukin beberapa orang akan terpanah melihat rumah ini sangat mewah namun, kemewahan ini hanya tipu muslihat untuk menggambarkan bawah keluarga kami adalah keluarga yang bahagia.
            “Sudah sampai” ujar Jonghyun hyung dingin “Ayo turun!” lalu Jonghyun hyung pun turun dan membanting pintu mobil ini seketika Jaejin pun terlihat kaget
            “Tumben sekali Jonghyun hyung bersikap sedikit dingin” gumamnya
            “Mukin dia banyak urusan di kantor” belaku. Mukin dia muak melihat aku sudah kembali dan aku pun akan kembali merebut kasih sayang eomma untuknya.
            Aku pun menyeret tas koperku dan menenteng sedikit oleh-oleh yang aku bawa dari Jepang, aku merasa ada sedikit aneh dengan tas yang aku tenteng ini kenapa isinya sedikit lebih berat ya?
            Dan puluhan pelayan pun menghampiriku dan memberi penghormatan untukku, ini sangat menyebalakan untukku aku bukan anak seorang raja aku hanya anak dari seorang pengusaha.
            “Jungshin-ya” panggil seorang wanita tua, ia pun melemparkan senyuman hangat untukku. Aku pun langsung berlari kearah wanita tua itu dan memeluknya erat
            “Eomma, bogoshipo” ujarku sembari memeluk wanita tua ini
            “Nado, anakku” ujar eomma
            “Kau sudah datang?” tanya seseorang dingin dan menhancurkan susana hangat ini “Aku pikir kau akan kembali melanggar perintahku”
            Aku pun melepaskan pelukanku dengan eomma dan menatap seorang pria tua dengan tatapan tajam “Aku tidak akan melanggar perintahmu lagi... appaku sayang”
            “Itu baru putraku” sahut appa sembari tersenyum puas
            “Annyeong Lee ahjusshi!” seru seseorang tiba-tiba, dan itu tak lain adalah Jaejin sahabatku. Lalu ia membukuk hormat dengan appaku
            “Oh, Lee Jaejin” sahut appa “Apa kabarmu nak?”
            “Senang bertemu dengan, ahjusshi” jawab Jaejin sumringah “Aku? Aku sangat baik ahjusshi sudah lama juga aku tidak berkunjung kesini. Bagaimana kabar ahjusshi?”
            “Aku sangat baik” jawab appa “Ditambah lagi putraku yang sangat aku rindukan hari pulang dari Jepang”
            Aku hanya tersenyum memaksa. Cih? Ia merindukan diriku? Bukankah dia hanya menganggap Jonghyun hyung sebagai anaknya dan aku tidak? Pintar sekali dia bersandiwara.
            “Jungshin-ya” panggil eomma “Apa kau lapar nak?”
            Aku pun tersenyum sembari meluk eomma “Eomma-ya, aku sangat lapar dan aku sangat ingin makan bulgogi buatanmu aku sangat rindu bulgogi buatan eomma yang sangat enak di dunia ini”
            “Ah, kau ini” eomma pun berjinjit dan mengacak-ngacak rambut hitamku “Kau selalu pintar membuat eommamu ini melayang”
--
Mina’s pov
            Makan malam hari ini begitu menyenangkan, ditambah keempat sahabatku berkumpul dan juga keluargaku junga berkumpul hari ini. Belum pernah aku merasa sesenang ini
            “Hey Mina, cepat habiskan makananmu” perintah pria yang duduk di sampingku yang tak lain adalah oppaku Kwangjin
            “Oh, ne oppa” jawabku cepat. Lalu aku membali menyuap sesendok bibimbab ke mulutku dan ku kunyah dengan sangat pelan-pelan
            “Kau bawah oleh-oleh apa dari Jepang?” tanya Hyejeong tiba-tiba dan aku pun teringat dengan beberapa belanjaan oleh-oleh dari Jepang yang sengaja aku siapkan jauh-jauh hari
            Dan aku pun mengambil kantung belajaan yang aku bawa dari jepang dan menaruhnya di atas kursi makanku
            “Oke aku punya sedikit oleh-oleh dan..” aku pun mulai membuka kantung itu dan aku ingin berteriak sekencang-kecangnya sekarang. Sial kantung belanjaanku tertukar nampanya sejak kapan aku membeli sebuah gaun wanita dan sepatu wanita? Seingatku kantung belanjaanku berisi makan, dompet untuk eomma dan.. oh sial buku diaryku.. buku diaryku ada di dalam kantung itu.
            “Mina?” panggil eomma was-was
            “Ne?”
            “Apa ada yang salah?” tanya Jonghoon sunbae nampak panik melihat ekpresiku yang sangat tidak menggambarkan aku baik-baik saja
            “Sepertinya aku salah membawa kantung belanjaan” ujarku pelan
            “Kau selalu saja seperti itu!” erang Kwangjin oppa “Apa kau ingat kapan terakhir kali meletakannya?”
            Aku mengeleng kuat
            Dan sebuah jitakan mendarat di kepalaku “Pabo! Kau selalu saja lupa dengan barang-barangmu sendiri,Mina.”
            Aku pun mengigit bibir bawahku “Mianhae oppa, mianhae semuanya... barang-barangku tertukar di pesawat”
--
Jungshin’s pov
            Makan malam di rumah ini sama sekali tidak pernah berubah. Dingin, kaku dan tidak bersahabat sama seperti dua tahun yang lalu. Bahkan suasana makan malam ini dengan kehadiran sahabat masa kecilku jaejin tak membuahkan perubahan
            “Appa” ujar Jonghyun hyung
            “Waeyeo?”
            “Appa, bisakah setelah makan malam appa membantuku untuk memenyelesaikan audit biaya perusahaan bulan ini?”
            Appaku pun tersenyum “Tentu hyun-ah.”
            Aku pun hanya melirik kearah Jonghyun hyung yang duduk di sampingku. Hebat.. benar-benar dia selalu berhasil menarik perhatian appa dengan mudah. Hahaha... memangnya aku?  Aku hanya anak penganggu dan membuat repot dia saja
            “Lee Jungshin” panggil appa tiba-tiba
            “Ne appa?”
            “Besok kau harus mendaftar ke universitas ya” ujar appa “Dengan Jonghyun.”
            “Besok?!” oh ya tuhan, kenapa harus besok? Aku ingin bertemu dengan Seolhyun besok kenapa... err appa memang selalu saja merusak kesenanganku
            “Karena besok hyungmu sedang tidak ada perkerjaan di kantor” jawab appa
            Cih! Selalu saja seperti ini appa selalu saja merusak kesenanganku padahal aku sudah berjanji dengan Seolhyun akan bertemu di cafe tapi kenapa aku harus besok aku di suru mendaftarakan kepindahanku ke universitas ini menyebalkan!
            Selsai makan malam aku pun langusung pergi kedalam kamarku dan jaejin sepertinya malam ini akan menginap sejenak. kamarku sangat luas mukin aku rasa kamar ini di huni denganku sendirian akan terasa boros namun, ya sejak kecil aku selalu berada di sini. Ranjang ukuran king size yang megah lemari bajuku yang sangat besar mukin semua orang akan menginginkannya tapi tidak untukku aku muak dengan semua ini. Ini hanya kesenangan semua yang menutupi sebuah
            “Hey Shin, jadi besok bagaimana?” tanya Jaejin ketika kami berdua ingin berangkat tidur
            “Tidak tahu” jawabku acuh “Selalu saja dia merusak segala rencanaku!”
            “Sudahlah” ujar jaejin “Kau harus lebih sabar dengan appamu”
            Lalu sejenak suasana hening. Aku pun bangkit dari ranjangku dan menuju meja belajarku. Diatas meja belajarku tergeletak katung belanjaan yang aku bawa dari Jepang dan ponselku
            “Menurutku besok aku harus bagaimana?” tanyaku dengan Jaejin “Apa aku harus membatalkan acara makan siangku dengan Seolhyun?”
            “Kau masih ingin menemui Seolhyun?” tanya Jaejin sembari ia ikut bangkit dari ranjang dan menghampiriku
            “Kau tahu aku sangat merindukan gadis itu bukan?” aku pun membuka kantung belanjaan yang aku bawa “Aku ingin meminta maaf denganya, meninggalkan dia tiba-tiba”
            “Dan kau ingin melanggar perintah appamu lagi?” jaejin menatapku was-was “Aku tak mau kau-“
            Aku pun sedikit terkejut saat aku membuka isi kantung belanjaanku dari jepang tunggu... sejak kapan aku membeli makanan? Aku tidak sama sekali membeli makan-makan aneh ini. Pocky, masmellow, cokelat, permen sejak kapan aku membelinya? Seperti anak kecil saja. Dan tunggu ada sebuah buku dalam kantung ini? Aku tidak pernah membeli buku harian sebelumnya dan Seolhyun tidak suka menulis buku harian tapi kenapa...
            “Sial!” potongku
            “Kau baik-baik saja, Shin?”
            “Mukin” jawabku “Tapi tidak dengan barang-barangku!”
            “Mwo?”
            “Ah, bodoh kenapa bisa tertukar seperti ini si bodoh” umpatku kesal
            Lalu Jaejin menghampiriku “Apa yang tertukar?”
            “Kau tahu?” ujarku “Aku sudah menyiapkan segala hadia untuk Seolhyun namun, apa yang aku dapat?”
            Aku pun mengeluarkan isi kantung belanjaan sialan ini. Dan Jaejin hanya memasang ekspresi terkejut bercampur tidak percaya
            “Sejak kapan kau-“
            “Sungguh aku masih seorang pria normal” ujarku cepat “Aku tidak suka menulis buku harian apa lagi buku harian seperti anak-anak begini”
            “Lalu kenapa semuanya ada di kantung belanjaanmu?”
            “Aku tak tahu” aku mengankat bahuku

--

Selasa, 04 November 2014

Apa Bedanya S1 VS D3 VS D4? lebih baik yang mana



Hellow hellow calon Maba~ Yunad here :3 hahaha. pasti lagi sibuk sama tugas akhir dan ujian akhir di SMA ya? Keep cemungudz guys ‘3’. Jangan males-malesan inget liat tuh kalender sekarang bulan apa :3 /senyum evil cantik (?)/
Well, seperti janji saya tempo hari saya bakalan post artikel penunjang untuk melengkapi kisah kasih saya *boong deh* maksudnya kisah perjuangan saya selama masa transisi dari seorang ‘SISWA’ menjadi ‘MAHASISWA’ yang nggak mudah :”)
Oke kali ini saya akan bahasa tentang....
“Apa bedanya S1 VS D3 VS D4”
Cuss cuss kita bahasa sedikit-sedikit yuk yuk calon-calon MABA
So, kita mulai jawab sedikit sedikit dan membahas tenang perbedaan S1 VS D3 VS D4 cekidot
S1... pasti kalian nggak asing dong sama yang namanya S1 a.k.a program Strata 1? Ya... S1 itu kalau kita lulus kita akan mendapatkan gelar S. (Sarjana)
-        Program S1 itu jurusanya ada apa aja si?
Jawabnya? Sangat banyak: contoh falkutas-falkutas di program S1 biasanya yang umum falkutas tehnik, falkutas hukum, falkutas kedokteran, falkutas kedokteran gigi, falkutas mipa, falkutas ekonomi, falkutas farmasi, falkutas ilmu keperwatan, falkutas sastra (kalo di kampus saya namanya falkutas ilmu kebudayaan), falkutas ilmu politik dan ilmu sosial DDL (nggak cukup kalo di sebutin one by one)
-        Berapa banyak beban SKS, semester dan lama studi yang diterima jika kita memlih program S1?
Well, program S1 biasanya mahasiswanya di bebani SKS ( Satuan Kredit Studi) sebanyak 114-160 SKS (termaksuk dengan 12 SKS persiapan dan penyusunan skripsi) sebanyak 8 semester dan selama 4 tahun
-        Lalu, berapakah persentase materi yang kita dapetin di progran S1?
S1 menggunakan persentase materi 30-40% praktik dan 70-60% materi namun dewasanya kini, banyak juga falkutasnya memberi prosi praktik lebih banyak 5-10%.
-        Setelah kita lulus, kita bisa melanjutkan ke mana?
Kalau kita lulus S1, kita bisa melanjutkan ke S2 (Master) dan S3 (Doktor) juga spesialis
-        Gimana peluang kerja S1?
Peluang kerja, tergantung dengan kemampuan kita, di kembalikan lagi dengan kita sendiri merek, atau gelar kita.
-        Peluang beasiswa?
Di S1 peluang beasiswa pasti terbuka lebar jika kita memiliki prestasi, dan tergantung universitas juga sebenarnya

Well, apa yang ada di benak kalian kalau mendengar kata D3 (diploma III)? Pasti kalian udah nggak asing lah sama kata-kata ini. Iya D3 atau Diploma III adalah program keahlian atau skill. Biasanya kita lulus dari program D3 kita akan mendapatkan gelar A.Md (Ahli Madya) atau sarjana Muda
-        Ada apa aja si jurusan di program D3?
Berkiblat lagi dengan apa yang saya katakan D3 adalah program Keahlian jadi kalu kita kuliah di program D3 kita akan terfokus dengan satu jurusan atau keahlian contoh saya sendiri mahasiswa program D3 dengan jurusan perumahsakitan atau Manj. Rumah sakit biasanya orang bilang begitu, maka di jurusan saya sendiri akan di fokusan tentang Manjemen dan pengolahan Rumah sakit juga tentang adminstrasi rumah sakit dan jurusan perumahsakitan di Indonesia masih terbilang langkah atau jarang di Indonesia untuk program D3 (setahu saya kalo di PTN Perumahsakitan D3 cuman ada di UI *kampus saya*).
Program yang umumnya biasanya ada di program D3 adalah: Akuntasi, Perpajakan, Perbankan, Keuangan, Pariwisata, Penyiaran, Periklanan, Hubungan Masyarakat, Fishioterapi (sebenernya sekarang Fishoterapi juga ada program D4nya), Eleketro, Mesin DLL (sejujurnya program D3 di indo sangat banyak -_- kaga cukup di sebutin atu-atu  karena tiap universitas biasanya ada juga jurusan langkah -_-)
-        Berapa beban SKS, semester dan lama yang kita terima jika kita memilih program D3?
Beban SKS di Program D3  sebanyak 110-120 SKS (termaksud magang dan penyusuna tugas akhir) selama 3 tahun sebanyak 6 semseter
-        Berapa persetase materi yang di dapatkan di D3?
Di program D3 kita akan mendaptakan persentase materi sebesar 70-60% praktik dan 30-40% materi. Karena, D3 sendiri lebih mengutamakan lulusan yang memiliki kesiapan skill untuk langsung berkerja.
-        Setelah lulus dari program D3 kita bisa ngelanjutin kuliah dimana?
Lulus dari D3 bisa ngelanjutin kok ke S1 via jalur ekstensi, atau ke D4 (tinggal nambahin sks dan tugas akhir sedikit). Dan berapa lama? kalo S1 ektensi biasanya 1,5-2,5 tahun (ditambah skripsi) kalo D4 sekitar 6 bulan-1,5 tahun. Sisinya sama kaya S1 bisa lanjut ke S2 atau S3 juga spesialis setelah ngambil S1 ekstensi atau D4. 
-        Peluang kerja program D3 gimana? Kata orang lulusan d3 itu nggak ada apa-apanya
Haha -_- this so hurt for me if i hear this kalimat -_- nggak boong banget lulusan D3 kaga ada apa-apanya a.k.a selalu jadi rendahan. Bohong banget -_- justru lulusan D3 memilik peluang kerja yang sama kaya lulusan S1 atau D4. Semua kita kembalikan lagi sama si individunya merk dagang (universitas) atau gelar tidak menjamin semuanya
-        Beasiswa di D3?
Semua balik lagi ke diri dan ke universitas kalian masing-masing biasanya katanya si beasiswa buat D3 tuh dikit tapi kan porsinya tergantung Universitas juga

Oke oke oke... sekarang kita beralih ke D4 apasi si itu D4 (Diploma IV) adalah program studi yang mengutamakan keahlian (sama kaya D3) nanti kalo lulus dari D4 kita dapet gelar SST (Sarjana Sains Terapan)
-        Apa bedanya S1 sama D4?
Apa ya? Tanya sama om gugel *canda* kalo perbedaanya biasanya dimana ya? *apadeh saya* oke serius serius. Bedanya itu kalo D4 bisa di bilang S1-nya Sekolah Vokasi/program Vokasi, atau di Politehnik. Kalo S1 kan ya umum gitu sarjana umum bukan sarjana sains terapan. Tapi sama kok S1 sama D4 nggak ada jelek dan buruknya
-        Jurusan D4 ada apa aja?
Well, D4 biasanya lebih ke arah jurusan-jurusan di politeknik ya kaya, Mesin, Elektro dll atau vokasi kaya Keuangan, Perhotelan dll. Saya pribadi masih sedikit bingung sama jurusan-jurusan di D4 yang ada di Indonesia
-        Berapa beban SKS, semester dan lama studi jika kita memilih program studi D4?
SKS yang di bebani sekitar 114-160 SKS (umunya) sama seperti S1 banyak semester 8 semester dan lamanya umumnya selama 4 tahun
-        Persentasi materi di program D4?
Sama seperti D3, D4 lebih mengutamakan praktik untuk menikatkan skill (kemampuan) mahasiswa dal lulusanya
-        Setelah lulus D4 kita mau melanjutkan kemana?
Sama kaya S1 kita bisa ngelanjutin ke S2, S3 atau spesialis
-        Peluang kerja D4? Kan D4 masih awam tuh pasti susah deh nyari kerjanya
Please ini jaman udah canggih maju dan beradab. That’s so bullshit please nggak ada yang namanya susah  ‘-‘ semua kembali ke diri masing-masing merek dagang, atau gelar tidak sama sekali mempengaruhi susah atau gampang seseorang mendapatkan pekerjaan
-        Peluang beasiswa D4?
As well, balik lagi sama universitasnya. Besar atau banyak bea siswanya tergantung universitas

So, gimana calon MABA? Masih binggung kah kalian ingin melangkah ke mana D3? D4? S1? Semua kembali ke diri kalian masing-masing. Karena yang mau sekolah bukan ortu, bukan guru BK bukan temen kalian, bukan kakak kalian atau siapa pun tapi KALIAN sendiri
semua program studi pasti punya keunggulan dan kekurangan masing-masing tinggal kitalah yang mengoptimalkan potensi kita mau dimana dan jadi apa kelak
Seperti apa yang udah saya sampaikan di tulisan a.k.a artikel gaje saya tempo hari, “JANGAN PERNAH MILIH JURUSAN KULIAH HANYA KARENA KATA TEMEN” please banget ya. Temen nggak selamanya bisa membantu kalian. Kuliah itu buat masa depan kalian buka masa depan temen kalian.
Well, kalau kalian masih binggung, coba-coba kalian tanya sama guru BK, ortu atau sodara kalian yang udah berpengalaman di bangku kuliah gimana dan seperti apa yang pernah saya kasih tahu sama kalian di artikel sebelumnya “bayakin browsing buat cari info” please banget bangetan ya guys, sekarang jaman udah canggih dan global informasi udah gampang banget di dapetin dimana-mana jangan pernah males buat nyari tahu di internet gunakan lah fasilitas yang ortu kalian kasih lebih untuk hal yang bermanfaat demi masa depan kalian.
Waktu kalian di kelas 12 itu gak lama loh 9 bulan itu bener-bener cepet kalo kalian nggak ngitungin atau ngerasain. So jangan nunda-nunda buat kalian calon maba buat nyusun gimana planning kalian kedepan buat kuliah. Karena, kalo kalian nggak punya planning semuanya sama aja NOL besar guys. Semua itu di mulai dari PLANNING lalu USAHA lalu TEKAT dan terakhir DOA.
Dan satu lagi... seorang yang berhasil adalah seseorang yang memilik planning yang baik dan tepat. Some senior saya di kampus selalu bilang seperti ini “karena tampa persiapan yang baik segala rencana yang kita susun tidak akan berjalan dengan baik.”
Well...well.. well... sekian artikel singkat bin gaje ala Yunad /? Kritik dan saran di tunggu ya /? Silakna komen di post ini atau via E-mail yang terterah di sudut kanan blog ini /? Ugh... maybe bisa juga kalian ngobrol-ngobrol santai sama saya di twitter pribadi saya @ayunadnad atau mungkin ask-ask cantik di ask.fm saya ayunad59

Hahah sekian ‘3’ salam semangat! Get  you dream come true guys!

Selasa, 28 Oktober 2014

Fake Married? [Prolog] (ff)


Autor: Yunye 
Rating: PG-17
Genre: romance, AU,  comedy
Length: chapter

Main cast:
-        Lee Jungshin (CNBLUE)
-        Kwon Mina (AOA)
-        Choi Jonghoon (FTISLAND)
-        Kim Seolhyun (AOA)
Other Cast:
-        Kwon Kwangjin (N.FLYING)
-        Lee Jonghyun (CNBLUE)
-        Jung Yonghwa (CNBLUE)
-        Lee Jaejin (FTISLAND)
-        Shin Hyejeong (AOA)
-        Seo Yuna (AOA)
-        Park Choa (AOA)

-        Kang Minhyuk (CNBLUE)

       Disclaimer:  sebenernya terinspirasi sama pasangan koplak di tempation drama /? siapa lagi kalo bukan Na Hong-gyu sama Yoo Sejin '-'. dan beberapa drama yang nggak bisa di sebutkan sangki banyaknya inspirasinya '-'/ sisanya si hanya khyalan-khayalan saya aja si huahaha Xp

Note: akhirnya yunye balik lagi /? ciee /?  habis ada some email bilang kapan aku nulis ff lagi? ini buat pembaca blog setiaku yang suka hiburan taraa /?  huahaha :3 tenang kok sekarang ffnya nggak akan bikin kalian mewek-mewek kaya baca can't forget the first /? ff kali ini sedikit santai '-' gimana ceritanya silakan kalian simak oke :3

Mina pun sampai di bandara Incheon, perjalan liburannya dari Jepang selama sebulan sudah berakhir. Setelah menghabiskan waktu bersama harabeoji dan halemoninya di Jepang. Mina pun sempat marah dengan appanya karena dia sama sekali tidak mau pulang dari Jepang sebenarnya.
Suasana terminal kedatangan internasional begitu pada merayap hari ini, di tambah lagi, susana dalam rangka libur natal dan tahun baru masih begitu terlihat. Sembari tubuh munggilnya terbalut sweeter tebal bermotif Hello Kitty yang di padukan dengan celana jeans berwarna biru gelap juga sepatu boots berwarna merah dan ia pun asik memainkan ponselnya sembari tangan kananya menyeret koper besar yang ia bawa sendirian dan tangan kirinya sibuk memaikan poselnya di kanan kirinya pun tergantung sebuah kantung belanjaan yang ia bawa dari jepang untuk oppa, appa dan eommanya di rumah junga beberpa teman dekat Mina.
“Aish! Kwangjin oppa eodiya?!” gerutunya sembari memandangin ponselnya “Ayolah, angakat telfonku!”
Dari sisi yang berbeda, Jungshin pun tiba di bandara dengan santai dan nampak ogah-ogahan. Setelah sekian lama ia pergi diasingkan oleh appanya sendiri kini appanya pun memohon padanya untuk kembali ke korea dari tempat pengasingnya di Jepang bersama pamannya .
Lalu Jungshin pun terduduk di sebuah kursi sembari asik memasang sebuah earphone di kedua telingnya. Ia pun nampa asik sendiri dengan dunianya. Sejujurnya, ia sangat merindukan bermain band bersama teman-teman masa kecilnya Jung Yonghwa, Kang Minhyuk dan kakak laki-lakinya Lee Jonghyun yang begitu appanya banggakan dan cintai bahkan appanya lebih mencintai Jonghyun ketimbang dirinya segala hal yang appanya berikan sangat  untuk Jonghyun berbanding jauh dengan apa yang ia dapatkan dari appanya.
Bahkan, karena ia menolak menuruti perintah appanya yang menyuruhnya berhenti bermain band ia pun mendapat hukuman diasingkan setelah lulus SMA. Ini sungguh tak adil untuk Jungshin. Terkadang jungshin sering menaruh iri dengan hyung-nya itu bahkan terkadang ia menaru dendam dan sedikit benci dengan hyung-nya itu, namun eommanya sering mengatakan biar bagaimana pun Jonghyun adalah kakak laki-lakinya ia tidak boleh membenci Jonghyun.
Mina pun nampak kesal menunggu jemputan dari oppa-nya sesekali ia mengerang mendesah kuat bahakan ia mengacak-ngacak rambutnya kesal karena sudah puluhan kali ia menelfon oppanya itu namun tidak ada satu pun panggilan yang di jawabnya
“Aish, Jin oppa begitu menyebalkan! Awas lihat saja nanti akan aku adukan dengan appa setelah pulang nanti” desisi Mina “Kenapa ratusan Kakoktalk, sms dan telfonku tidak sama sekali kau jawab oppa! kebiasaanmu kenapa tidak  pernah hilang”
Lalu pun Mina duduk disamping seorang pria berambut hitam berantakan, tubuh pria itu tinggi layaknya seorang foto model, bahkan lebih tinggi dari oppanya. Kulit pria ini terlihat agak kecoklatan dan tubuhnya hanya di balut dengan jaket berwarna putih dan dipaduhkan dengan celana jeans berwarna abu-abu juga sepatu kanvas berwarna senada dengan celana jeans pria itu. pria itu tidak menyadari keberadaan Mina. Ia begitu asik dengan ponselnya.
Mina pun menghela nafas panjang sembari melirik kearah pria yang ada disampingnya sedikit, pria ini nampak seperti bradalan atau jangan-jangan dia seorang gangester? Ia nampak misterius dan berantakan. Bahkan, Mina pun tidak bisa melihat wajahnya karena wajah pria ini di tutupi masker dan sebuah kacamata hitam yang bermerek dan kelihatan sangat mahal.
Jungshin pun merasa seperti sedang di perhatikan dengan seseorangh di sampingnya, ia sedikit merasa risih melihat seorang gadis mungil berambut cokelat muda dan tergerai panjang.
“Ada apa nona?” tanya jungshin kesal karena ulah gadis ini “Kenapa kau memperhatikanku dari tadi?”
Lalu gadis ini nampak salah tingkah dan buru-buru memainkan poselnya “Maaf “
“Jangan mengangguku!” perintah Jungshin “Urus saja urusanmu sendiri dasar gadis aneh!”
Dan Jungshin pun kembali asik memainkan ponselnya kembali. Lalu ia tersadar, ia membawa sebuah bungkusan oleh-oleh dari Jepang yan terletak di samping tempat duduknya. Mukin bungksan itu adalah pembatas untuk Jungshin dan gadis mungil ini.  Oleh-oleh dari jepang ini akan di berikan untuk pujahan hatinya sejak kecil dulu ya, Kim Seolhyun. Teman pertamanya saat ia masih di duduk di bangku sekolah dasar dan mukin teman satu-satunya saat itu.
Jungshin begitu pemalu saat ia masih kecil, bahkan banyak anak seusianya dulu sering meledeknya pria lemah. Dan Seolhyun sering membelanya dari olokan-olokan anak-anak nakal bahkan jonghyun yang notabenya kakaknya sendiri pun tidak pernah membelanya di hadapan anak-anak nakal yang mengolok-oloknya.
“JIN OPPA!” teriak gadis di sampingnya dan membuyarkan lamunan Jungshin tentang Seolhyun
“Aish” erang Jungshin “Nona, kau mengerti bahasa korea tidak si? Kenapa kau memgangguku lagi? Ha?”
“Memang aku berbuat apa?” tanya gadis itu sengit “Aku tidak berbuat apa-apa! dan aku tidak berbuat jahat denganmu, tuan”
“Kau ini seperti orang kampungan tahu!” cibir Jungshin “Tadi kau memperhatikanku, lalu sekarang kau sekarang berteriak seperti orang gila disampingku?”
“Apa? kau bilang aku kampungan?” gadis itu berdiri dari kursinya “Dengarnya tuan, kau ini yang kampungan! Aku tidak berbuat apa-apa dan siapa yang memperhatikanmu? Siapa yang berteriak-teriak seperti orang gila? Aku masih waras!”
“Gadis aneh!” desisi Jungshin. Lalu gadis itu pergi mengambil bungkusan yang di letakan di samping tempat duduknya.
“HEY NONA TUNGGU!” teriak Jungshin melihat gadis mungil itu pergi dari sampingnya. Dan gadis itu pun mengabaikan teriakan Jungshin dan terus berjalan dan menghilang di balik kerumuan orang-orang di terminal ini
“Sial!” umpat Jungshin kesal “Baru kali ini aku melihat gadis aneh dan menyebalkan seperti gadis itu. dia itu manusia apa hantu si?”
--