Laman

Jumat, 12 April 2013

think about my love or my dream bab 7



Dan akhirnya aku pulang juga dari tempat menyebalakan itu. Ketiak aku melihan jam tanganku aku hanya bisa terdiam
Jam 9 malam hampir seharian aku disana? Batinku
Ketika aku naik mobil aku baru tersadar ponselku mati ya tuhan pasti falco sibuk deh atau dia panik gak aku kasih kabar seharian? Atau mukin eriko mulai pusing menanti kabar dariku
Semacam aku mempermainakan perasaan mereka
Sesampainya aku dirumah aku langsung masuk kedalam kamar dan menganbil chageran ponselku aku sangat kanget karena ketika aku menyalakan ponselku inbox pesanku penuh dengan pesan dari falco dan eriko
Dan ponselku berdering tanda ada panggilan masuk dari falco
“halo” sahutku
“ayumi kamu kemana aja?”
“maaf aku gak bisa ngasih kabar ponselku mati tadi lupa bawa chager”
“oh.. ku pikir kamu kenapa-kenapa”
Lalu tiba- tiba aku bersin
“ayumi kamu sakit?” tanya falco was-was
“he? Nggak aku sehat” suaraku mulai serak
“apanya yang sehat kamu lagi flu ya?”
“iya ni hahaha kemarin kehujanan” jawabku sambil tertawa
“ih yumi kamu ya aduhhhhhhhhh”
“maaf, aku kemarin kehujanan habis aku lupa bawa payung”
“kamu ya yumi nakal banget si cepatan minum obat sana”
“iya niichan iya. Bentar lagi ya~” jawabku
“yaudah kamu istirahat gih”
“eh btw besok mau ketemuan” aku mengalikah topik pembicaraan

“ah kapan-kapan aja mi, kamu lagi sakit juga”
“oh oke” jawabku sedikit kecewa
“yaudah mi kamu istirahat dulu gih dadah
“dadah”
Falco memutuskan telponnya
--
Aku pun terbangun tengah malam. Sekitar jam 2 pagi aku terbagun dari tidurku. Aku pun keluar dari kamar dan melihat keadaan diluar kamarku. Aku masih menggunakan baju dan sepatu kets yang ku pakai dari pagi
Ruang tamu pun gelap, seisi rumah gelap kecuali dapur. Aku tak tahu harus melakukan apa malam ini. Aku pun menyalakan lampu ruang tamu dan terduduk di sofa smbil memandang langit-lagit
Yang ada di dalam pikiranku saat ini adalah aku harus menyadari perasaanku. Aku merasa aku tersesat, tersesat di balik cinta. Apa yang harus ku lakukan? Aku tak tahu siapa yang aku cintai saat ini?
Falco seorang sahabat yang baru 3 bulan aku mengenalnya dan ia mencintai fani sahabatku? Atau eriko? Seorang yang selalu ada dimana aku membutukannya ia ada dimana aku harus bersandar dan ia orang yang mengisi hatiku selama tujuh tahun ini.
Tapi, falco itu baik ia juga selalu ada untukku bahkan ia selalu baik kepadaku senyumannya membuat lulutku lunglai walau aku sempat membencinya tapi
Eriko itu adalah cinta pertamaku, ia selalu membuat hari-hariku indah dengan tawanya yang khas, tatapan mata cokelatnya selalu membuat jantungku berdetak tak beraturan.
Oh tuhan kenapa disaat aku bisa melupakan eriko ia kembali untuku? Ia kembali membawa jutaan cintanya untuku. Dan di satu sisi aku tak bisa menolak pesona seorang falco aku tahu ia mencintai fani tapi apa aku salah aku memiliki sedikit rasa untuknya?
Oh tuhan kenapa engkau beri pilihan ini
--
Aku pun tertidur diruang tamu. Sekitar jam 5 pagi mbok ijah membangunkan ku yang tertidur disofa semalaman. Ia nampak bingung melihat wajahku yang lumanya pucat, mata memerah dan bengkak. Aku pun terpakasa bilang bahwah aku hanya sakit dan mbok ijah tidak percaya dan iya terus bertanya denganku aku kenapa ia sangat khawatir denganku
Aku tak pernah bisa berbohong dengan mbok ijah, ia mengasuhku sejak aku bayi ia seperti ibuku aku benar-benar tak bisa berbohong dihadapanya dan ibu.
“non anda memiliki masalah?” tanya mbok ijah
Aku meangguk
“masalah apa non? Cerita lah sama mbok, mbok akan coba bantu”
Aku menggeleng
“non ayu, mbok tahu anda pasti ada masalah ayo lah cerita degan mbok” bujuk mbok ijah
Aku pun langsung memeluknya dan menangis
Aku pun tetap tak bisa berbicara. Hatiku terasa tercabik-cabik ingatanku seperti kembali kemasa lalu kembali mengenang indahnya cinta masa lalu bersama eriko. Cinta yang tak tahu apa-apa cinta yang polos sepolos umur kami saat itu namun kepolosan cinta itu justru membuatku sakit.
--
Aku pun masuk kedalam kamar dan kembali berbaring di tempat tidurku daan menatap langit-langit kamarku.
Eriko kenapa kamu kembali muncul dihidupku? Kenapa kamu kembali lagi? Kenapa disaat aku bisa melupakanmu kamu datang kembali?
Falco kenapa kamu membuatku merasakan sesuatu yang berbeda saat aku bersamamu?
Oh tuhan ini gila aku ingin semuanya cepat berakhir aku ingin terbebas dari semuanya aku ingin hidup normal
Dan deringan poselku
Eriko menelfonku? Batinku
Ku angkat telfonku
“halo?”
“yumi, nanti jadi kan? Kamu mau ketemu sama aku?” sahutnya
“mm.....”
“jadi gak yumi? Apa kapan-kapan aja?”
“mm.... yaudah ayo deh rik, jam berapa?”
“seperti janjiku kemarin sayang” jawab eriko
“sayang?”
“eh nggak maaf maaf” eriko meminta maaf kepadaku
“nggak papa aku udah mulai terbiasa”
“jadi kamu gak marah aku panggil sayang? Kita kan bukan pacaran”tanyanya
“apa pun yang membuatmu nyaman aku senang riko”
“terimakasih kamu izini aku buat itu”
Lalu kami terdiam
“ayumi” seru eriko
“iya?”
“ah, nggak jadi sampe ketemu nanti ya yumi sayang” lalu eriko memutuskan telponnya
Aku pun hanya bisa teduduk lemas di atas tempat tidur
Tuhanku, aku tak bisa seperti ini lagi perasaanku tak bisa ku bohongi perasaanku lagi. Apa aku harus berbohong apa aku harus terus mengunakan topeng senyum palsuku? Apa kau terus berbohong berkata “aku gak papa” apa itu?
--
Jam tanganku menunjukan waktu pukul setngah sepuluh pagi. Aku pun langsung pergi pamit kepada ibuku. Aku bilang dengannya aku kan pergi bersama iyarin. Untung ibuku mudah percaya jadi aku di beri izin pergi dengannya.
Taman kenangan itu kembali ku datangi taman yang sering ku kunjungi dulu. Aku pun langsung mengambil tempat ayunan favoriteku dulu
Lagit pagi ini indah, cahaya matahari pun bersinar terang menghangatkan suasana. Angin sepoi-sepoi pun bertiup membuat rambutku berkibas
Rasanya aku ingin hari ini tak cepat berlalu aku ingin waktu berhenti sejenak aku masih ingin menikmati hari ini
Eriko pun datang tepat jam sepuluh pagi sesuai janjinya memang ia selalu tepat waktu. Ia datang dengan bermandi keringat hingga kemeja putihnya napak usang lalu ia tersenyum seperti biasa kepadaku
“hai lama ya” sapanya
“nggak aku baru datang kok rik” jawabku
“pagi ini cerah ya” ia mengalikan pembicaraan
“ah, iya cerah sangat cerah aku suka cahaya matahari pagi ini indah bersinar seolah-olah ia tersenyum” jawabku
“kamu tau gak ayumi” eriko pun mengelus rambutku “matahari itu seperti kamu, senyum kamu itu adalah senyum yang indah dipagi hari seperti matahari itu”
Pipiku merah padam ketika eriko mengatakan itu
“ah, aku suku dengan rona pipimu hari ini, pink di kulit pucatmu” pujinya lagi
“aduh jangan memujiku lagi” elaku
“aku jujur tau”
Aku pun bangun dari tempat dudukku “rencananya kita mau kemana yang mulia?”
“mauku?” ia pun menujuk dadaku “maunya terdiam dihatimu”
Oh tuhan, kenapa eriko kenapa
“udah ah jangan aneh-aneh”bentakku “kita mau kemana?”
“entah lah aku bingungu” jawab eriko
“gimana kita pergi ketaman hiburan di pusat kota” usulku
“taman hiburan?”
Aku menangguk “iya nanti kita makan gula-gula kapas aku udah lama gak makan gula-gula kapas”
“mm.... ayo ayo”
“jadi”
Eriko mengengam tanganku “ayo kita makan gula-gula kapas”
--
Aku pun pergi ketaman hiburan bersama eriko  kami pergi denga menggunakan angkot. Selama perjalanan eriko terus mengengam tanganku dengan erat seolah-olah ia tak mau melepaskan tanganku walu hanya sedetik
“ah, taman hiburan” seruku
“ayumi” seru eriko
“iya?”
“jangan pergi lagi ya”
“ha? Pergi? Aku gak kemana-mana” jawabku
Lalu kamu masuk ketaman hiburan eriko pun terus tak mau melepaskan gengaman tanganya dan ini membuat hati merasa maki sakit.
Kami pun naik berbagai wahana dari yang ekstriem sampai yang biasa.
Tiba tiba eriko membawaku ketempat toko sovenir
“yumi yumi” serunya
“ha? Kenapa?”
“kamu mau ini nggak” ia mengambil sebuat gantungan ponsel berbentuk boneka kelinci berwarna putih
“buat apa?”
“buat di buang” gerutu eriko “nggak lah buat di taruh di ponselmu”
Astaga eriko aku sudah punya gantungan ponsel dari falco batinku
“lah kok? Tumben kamu...”
“anggak aja ini kado dariku” katanya
“eriko...”
Ia tersenyum “ah gimana aku juga beli gantungan yang sama kaya kamu”
“ha? Jadi semacam coupel ring?” tanyaku
Eriko meangguk “iya lucu kan? Yumi sama eriko punya gantungan yang sama kalo yumi kangen riko tinggal liat gantungan ini aja”
Aku spontan memeluk eriko “eriko makasih ya”
“iya sama-sama yumiku” ia tertawa “eh cie peluk-peluk”
Aku pun langsung melepaskan pelukanku “eh maaf maaf
“iya nggak papa santai aja”
--
Lalu setelah itu kami keluar dari toko itu dan aku melihat seorang penjual gula-gula tentu saja aku langsung tergoda untuk membelinya
“ah, aku mau beli gula-gula” aku pun berhenti ketika aku melihat ada penjual kembang gula
“yumi mau gula-gula?” tanya eriko
Aku menangguk “iya tunggunya aku beli gula-gula”
Dan selang berapa menit aku kembali dengan membawa gula-gula berwarna biru yang besar
“aduh gula-gulanya” gerutu eriko
“kenapa?”
“besar banget kamu sanggup habisin semuanya?” tanya eriko
“kalo aku nggak bisa kenapa aku beli?”
“yaudah, ayo kita naik kincir angin raksasa ” eriko menarik lenganku
Kami pun naik ke dalam kincir angin raksasa. Selama aku naik kincir angin aku terus memakan gula-gula yang aku beli tadi
“langit indah ya?” tanya eriko
Aku mengangguk
“aduh ayumi kamu kayanya lebih sibuk sama gula-gula ketimbang aku” gerutu eriko
“gomenasai”
Lalu kami sama-sama terdiam angin terus bertiup membuat rambutku berterbangan
“ayumi” katanya
“apa?”
“aku mau ngomong sesuatu”
“ha? Apa?” jawabku
“ayumi, aku memang orang paling gak peka, aku gak pernah yang namanya sadar sama perasaan aku sendiri.” Iya mulai bicara “sebetulnya aku mau ngomongin ini sekitar tiga tahun yang lalu tapi ternyata mentalku payah”
Sejenak ia diam. Hanya terdengar suara desahan nafas kami berdua
“mental ku payah benar-benar payah. Tiga tahun yang lalu saat aku berumur sepuluh tahun aku malah memilih bukan sesuai kata hatiku.” Ia berhenti sejenak “aku payah yumi payah sangat payah aku gak pernah sadar apa kata hatiku aku payah”
Aku hanya diam menatap mata cokelat eriko
“yumi, maafkan aku aku tahu kamu masih sakit hati atas kejadian 3 tahun yang lalu.” Ia mentatap mataku dalam-dalam “aku salah memilih amy dan aku membuat mu sakit terluka dan membuat hubungan persahabatan kita hancur”
“cinta itu buta cinta itu gak pandang orang aku tahu kamu merasa berasa bersalah karena kamu mencintaiku. Kamu merusak persahabatan kita karena kamu gak mau aku tahu kamu suka sama aku kan? Kamu pendam semuanya sendirian, kamu menangis, kamu sedih, kamu kecewa kamu pendam sendirian. Aku sedih ketika kamu coba memutuskan persahabatan kita dengan cara menghancurkanya aku sangat sedih”
“aku tahu saat ini hati mu masih sakit apa lagi ketika tanpa sengaja aku muncul lagi di hadapanmu kemarin saat dimana kemarin adalah hari yang berati untukmu. Dengan tak berdosanya aku muncul lagi”
“aku minta maaf karena aku terlambat untuk menyadari bahwa aku benar-benar mengingkanmu, aku mencintaimu, dan aku tak ingin kehilanganmu”
Aku hanya bisa terdiam tak mampu berkata-kata
“maafkan aku. Aku terlamabat sangat terlambat menyadari ini semuanya” eriko meminta maaf kepadaku
“eriko” aku mulai bicara “kamu gak lagi bercanda kan?”
 “ayumi aku serius ini yang ingin ku katakan sejak lama” Eriko mentatapku “aku ingin berada disampingmu, melindungimu, mencintaimu sepenuh hatiku”
“ayumi, mm.....would you be mine?”
Aku tak bisa berbicara lagi mulutku seketika terkunci aku hanya bisa terdiam jantungku sangat tidak beraturan
“ayumi, maaf ini terlalu tiba-tiba mengatakan semuanya”
“tapi aku....” suaraku mulai parau “eriko... bisakah  kamu memberiku waktu?”
“waktu?”
Aku meangguk "iya aku gak bisa jawab sekarang eriko”
--
Aku pun pulang sekitar jam 6 sore. Eriko pun mengatarku sampai rumah aku merasa cangung walau kami berdua bukan naik kendaraan pribadi. Eriko masih belum boleh mengendarai mobil atau motor sendiri
Kami naik sebuah taksi aku dan eriko duduk dibelakang berdua, eriko terus mengengam tanganku ia tak memberi ruang untuk tanganku bergerak jauh darinya aku merasa cangung berada di sampinya
“yumi, udah sampai” bisik eriko ditelingaku
“eh cepet banget” jawabku
“ah kamu mau lama-lama sama aku ya?” tanya eriko meledek “acie mau lama-lama sama aku”
“ERIKOOOOO..... “ aku mencubit pinggangnya “kamu ya aduh...”
Eriko meringis kesakitan “yumi kamu jahat ih masa aku dicubit”
“bodo” aku pun turun dan membanting pintu
“yumi tunggu” teriak eriko
Aku pun menghentikan langkah kakiku
Eriko langsung berlari turun dari taksi dan langsung memelukku
“yumi” ia memelukku erat pelukannya sangat hangat membuatku sangat nyaman
“apa?”
“kamu” ia mencium keningku “jangan pergi lagi ya aku sayang kamu aku gak mau kehilangan kamu”
“iya aku gak akan hilang lagi.” Jawabku
“i love you my yumi” bisiknya di telingaku
Aku hanya bisa terdiam dan membeku ketika eriko mengucapkan kalimat itu oh tuhan, apa yang terjadi saat ini?
“yumi masuk gih nanti kalo mbok ijah tahu ribet hahaha” ia melepaskan pelukannya
“aku masuk ya” aku pun langsung berlari kedalam rumah
--
Aku pun masuk kedalam rumah dengan penuh was-was aku takut jika ibu ayah atau mbok ijah tahu aku pergi dengan teman laki-laki bukan dengan teman perempuan
Aku membuka pintu pelan-pelan dan mengendap seperti maling oh tuhan ini gila kenapa aku harus seperti ini? Kenapa aku harus mengendap-ngendap seperti ini
Syukurlah keadaan rumah sepi aku juga gak melihat mobil sedan paman joe di parkiran rumah
“non ayu?” seruh seseorang
Dan mbok ijah keluar dari dapur dan menghampiriku
“non udah pulang?”
“oh mbok ijah” jawabku “ku pikir siapa”
“non keman aja? Kok baru pulang?” tanya mbok ijah sedikit curiga
“ha? Aku? Aku habis pergi sama temen mbok” jawabku ketakutan
“oh sama iyarin temen non waktu SD?”
Aku meangguk ragu “iya mbok biasa dari cafe hehe”
“oh mbok pikir non kemana”
“ayah sama ibu kemana?” aku mengalihan pembicaraan
“oh mereka lagi pergi ke supermaket biasa lah” jawab mbok
“oh”
--
Hari rabu pun tiba seperti yang terjadwal kemarin aku pun pulang ke jakarta. Sebetulnya aku masih ingin lebih lama lagi di bandung aku masih ingin pergi ketaman favoriteku itu jalan-jalan bersama iyarin tapi aku tak ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan eriko.
Selama perjalan pulang aku hanya berdiam diri tak bicara sepatah kata pun dengan ayah dan ibu.  Aku lebih suka berdiam diri entah lah
Kami menempuh 3 jam perjalan darat melewati jalan tol jakarta-bandung dan sampailah aku di rumah kembali.
Ketika aku datang narisa sangat senang ia langsung memelukku erat dan ia berkata ‘oneechan aku kangen oneechan’ sambil menagis aku hanya tersenyum melihat ada orang yang merindukanku seperti ini
Siang ini juga ayah dan ibu langsung buru-buru kembali ke jepang rasanya sangat sedih aku masih ingin berlama-lama dengan ibu sudah hampir tiga tahun ini semenjak ibuku memutuskan kemabil kejepang aku tak pernah lagi bertemu dengan ibuku.
Dan aku harus kembali sendirian
--
Hari senin pun kembali, aku pun beraktiviatas seperti biasanya bangun pagi-membantu mbok darsim-siap-siap kesekolah kurasa aktivitas itu telah memjadi hal yg lumrah untuku
Aku pergi kesekolah hari ini dengan mengunakan bajaj oh tuhan ini menyebalkan sekali. Mobil om joe rusak dan aku pun terpakasa berangkat sendiri dan sebetulnya aku belum terlalu hafal jalan kesekolah
Untunglah supir bajaj yang ku tumpangi itu baik. Dia mau membantuku bukan menyesatkanku
Aku pun sampai kesekolah sekitar jam 6 lewat suasana sekolah mulai ramai lebih ramai lebih dari biasanya
Aku turun dari bajaj dengan terburu-buru dan seperti biasanya aku kembali terjatuh dan seseorang membantuku untuk bangun berdiri
“aduh yumi, hati-hati dong” kata seseorang
“eh makasih ya”
“sama-sama ya anak SD “ ia meledek dan aku mendongak ternyata itu ka frans
“ka frans?” kataku
“kok kamu kaget banget nampaknya” ia tersenyum “kenapa kamu kayanya...”
Dan aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, perutku mual, lututku lunglai senyumaan ka frans itu
“hey, yumi kok kamu ngelamun?”  ka frans membuyarkan lamunanku
“eh? Gak papa kok” jawabku “makasih ya ka”
“iya” ia tersenyum “hati-hati ya”
--
Aku masuk kekelas dengan terburu-buru dan semangat sekali entah lah rasanya sesuatau membuatku semangat hari ini
“ohayou yumi” sapa paris saat aku menaruh tas di mejaku
“ohayou” jawabku penuh semangat
“acie yumi kayanya semangat banget ni pagi ini” sindir paris
“iya dong kan aku ketemu kamu” aku tersenyum mengejek
“cius? Miapa?” kata paris
“mie oyengggg....” jawabku
“yumi-yumi.....” teriak paris lalu ia mengacak-ngacak rambutku
Dan ponselku berdering ternyata ada pesan masuk
From: eriko (0812xxxxxxxxx)
Morning sayangku have a nice day my lovely
Jangan lupa sarapan ya yumi semangat
Xoxoxo
Aku hanya bisa tersenyum getir melihat pesan dari eriko
Andai ia tahu aku tak bisa memilih rasanya saat ini hatiku seperti apa aku sakit aku sangat sakit dimana aku harus kembali seperti dulu. Ku harap eriko tidak tahu.
To: eriko (0812xxxxxxxx)
Ohayou eriko hv a nice day
Aku tadi udah sarapan kok kamu juga ya
Ganbatte ne :*
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar