Laman

Kamis, 24 April 2014

A Bad Thing In Our GoodBye (ff)

Author :  Park Hajung
Cast : Lee Jonghyun ( CNBLUE ) , Kwon Mina ( AOA )
Genre : Sad Romance
Rate : PG – 13

Di sebuah café, terdapat seorang gadis yang sedang duduk disana dengan kursi yang terbuat dari kayu dan meja bundar yang ada dihadapannya. Di sebrang gadis itu, terdapat juga seorang lelaki yang duduk berhadapan dengannya. Masing masing dari mereka menunduk.
Namun selama lima belas menit berlalu, tak ada satu pun diantara mereka yang saling berbicara. Tak ada tanda suasana bahagia disana. Masing masing sibuk dengan pemikiran mereka dan merasa kalut. Gadis itu merasa tak rela bila lelaki yang ada dihadapannya itu akan melangkah pergi menjauh dari dirinya bahkan dari hidupnya. Tapi disisi lain, dia harus mengetahui dirinya di mata lelaki tersebut. Ia tidak mempunyai hak untuk mencegah lelaki itu dalam bertindak. Sementara itu, dalam pikiran lelaki itu, ia sedang kebingungan dengan keputusan yang sepertinya apa yang harus ia ambil.
Karena merasa bosan, tangan kanan gadis tersebut mengambil secangkir teh yang ada di tepi meja tepat dihadapannya dan mulai meminumnya dengan perlahan – lahan. Ia pejamkan mata saat hidungnya menghirup aroma melati pada teh tersebut. Sesekali ia tersenyum layaknya orang yang sedang melakukan yoga untuk melepas rasa penat. Setelah selesai menikmati minumannya, ia pun meletakkan tehnya di meja. Suaranya masih ia simpan, enggan dikeluarkan. Karena sebenarnya ia menunggu lelaki itu berbicara tentang apa yang sudah diputuskannya. Kesabarannya mulai memudar saat ia menyadari waktu demi waktu yang terbuang. Ia membuang nafasnya berat dan menolehkan kepalanya ke jendela karena lelah bahwa selama ini ia hanya melihat lelaki itu dan minumannya.
“Daritadi kau diam saja” terdengar kalimat tersebut dari mulut lelaki itu. Gadis itu tidak mengindahkan perkataannya. Dalam hati gadis itu, ia mengumpat tentang kebodohan lelaki itu karena selama ini ia menunggu lelaki itu berbicara. “Ya! Apa kau tidak mendengarkanku? Kau Tuli?” Tanya lelaki itu yang tampak tidak senang karena tidak mendapat respon dari gadis itu.
Gadis itu menoleh kepada lelaki itu sambil menatap tajam. “Aku tidak tuli” jawabnya. “Mengapa daritadi kau tak bicara?” Tanya lelaki itu dengan nada sedikit menantang. “siapa yang perlu berbicara untuk hal ini?” balas gadis itu. Seketika lelaki itu terdiam. Kembali lagi dengan pikirannya yang berkalut. Lelaki itu menatap gadis itu sambil mengerutkan dahinya. Heran melihat wajah gadis itu yang sama sekali tak menampakkan rasa gelisahnya, tak seperti lelaki itu. Ingin hati memcahkan keheningan namun ia takut salah. “Sampai kapan kau berada disini?” Tanya lelaki itu. Gadis itu kembali menatap lelaki itu dengan tatapan aneh. Kenapa lelaki ini tak mengerti juga arti aku membungkam mulut disini? Batinnya. “Kau piker aku ini gadis macam apa yang seenaknya kau gantung?” ucap gadis itu ketus. Melihat aksi gadis itu , lelaki itu membuang nafas berat. “Oke…” ia mulai berbicara “Mina-ya….” Panggilnya pelan. Otak lelaki itu berusaha merangkai kata yang tepat yang akan ia ucapkan pada Mina. “Seperti yang kau tahu. Dia, Juniel, sangat menyayangiku” ucapnya pelan. “Dan aku rasa, aku tak ingin lebih menyakitinya karena melihat kau berada disisiku” lanjutnya. “Jadi aku rasa tidak ada lagi rasa sayang yang lebih di antara Kwon Mina dan Lee Jonghyun” ia mengakhiri ucapannya dan kemudian ia beranjak pergi dari tempat itu.  Berusaha untuk tidak melihat akan perubuhan wajah Mina
Mina masih terdiam di tempat tanpa menampakkan ekspresinya. Dapat ia rasakan kehadiran seorang gadis yang sudah berdiri di sampingnya. Mina tak bergeming karena dari auranya ia sudah tahu siapa pemilik aura tersebut. Tiba – tiba gadis yang ada di samping Mina itu mengulurkan tangannya di hadapan Mina dengan sapu tangan yang dipegangnya. “Ini kan yang kau butuhkan?” Tanya gadis itu. Perlahan Mina melihat uluran tangan itu kemudian mulai menatap wajah gadis itu. Tangan Mina mulai mengambil sapu tangan tersebut dan ia gunakan untuk menutupi wajahnya

Setelah beberapa menit kemudian, Mina melepaskan sapu tangan itu dari wajahnya “Terima kasih, Seol-ah” ucap gadis itu dengan suara yang berat sambil menyerahkan sapu tangannya yang sudah basah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar